Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Campur Pecel Rawon Banyuwangi

Kompas.com - 10/03/2011, 08:31 WIB

Berkembang pesat

Sajian pecel rawon sudah umum di Banyuwangi. Namun, Sulistyawati memastikan pada tahun 1975 hidangan pecel rawon belum pernah ia jumpai. Perempuan asli Banyuwangi ini mengawali berjualan pecel rawon pada tahun 1988 dengan gerobak di pinggir jalan kawasan Singomatan, Kota Banyuwangi. Saat itu sudah banyak penjual pecel rawon dari kelas kaki lima hingga restoran.

Ketika Sulistyawati mulai berjualan dengan gerobak di pinggir jalan kawasan Singomatan pada tahun 1988, pecel rawon sudah populer. Sulistyawati beruntung saat itu memiliki seorang pembantu yang pintar memasak, yakni almarhum Sumini. Dari Sumini-lah, Sulistyawati mempelajari resep rawon dicampur pecel. ”Beliau yang mengajari saya cara memasak pecel rawon dengan sedap.”

Rumah makan Sulistyawati terus berkembang. Setelah enam tahun berjualan di pinggir jalan, pada tahun 1994 Sulistyawati mengontrak sebuah rumah di dekat Kantor Pemerintah Daerah Banyuwangi. Usaha berkembang pesat dan pada tahun 1997 Sulistyawati mampu membeli rumah di Jalan Adisucipto yang menjadi lokasi usahanya hingga kini.

Rumah Makan Pecel Ayu yang kini ia tempati awalnya hanya sebesar ruang tamu dan ruang tengah, tetapi kian hari kian berkembang setelah ia membeli rumah sebelah warungnya. Kini sisi utara yang berupa teras pun diisi dengan kursi dan meja makan. Jika dulu Sulistyawati bekerja dengan dua karyawan, kini ia dibantu 11 karyawan.

Ia membuka warung dari pukul 07.00 hingga pukul 21.00. Hanya pada Lebaran warungnya tutup selama sepekan. Warung itu pun tak pernah sepi. Jumlah pembeli diperkirakan mencapai 400 hingga 600 orang per hari. ”Sulit mengukur berapa kebutuhan bahan baku harian. Yang jelas, dalam sehari saya harus berbelanja sekitar 30 kg daging, udang, dan paru,” katanya.

Harga yang murah menjadi daya tarik dari rumah makan ini. Untuk satu porsi pecel rawon komplet dengan berbagai lauknya, Henny (21), mahasiswa universitas swasta di Banyuwangi, hanya merogoh kocek Rp 9.000 per porsi. Porsinya pun pas, tidak terlalu banyak, tapi juga tak sedikit. ”Yang jelas, saya selalu habis satu piring,” kata Henny. Untuk minuman, Rumah Makan Pecel Ayu mempunyai menu es dawet dan es campur. Kedua minuman itu menjadi minuman favorit para pembeli di Pecel Ayu, bersanding dengan hangatnya pecel rawon. Mantap. (ROW/NIT/ANO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Jalan Jalan
    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

    Jalan Jalan
    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Travel Tips
    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    Jalan Jalan
    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Jalan Jalan
    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Jalan Jalan
    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Travel Tips
    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    Travel Tips
    Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

    Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

    Travel Update
    8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

    8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

    Travel Tips
    Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

    Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

    Travel Update
    10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

    10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

    Travel Tips
    Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

    Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

    Travel Update
    Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

    Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

    Travel Update
    Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

    Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com