Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hikayat Pimpin Tari Perang Kolosal

Kompas.com - 23/03/2011, 09:25 WIB

GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com - Pada hari Minggu, 1 Mei 2011, selama seharian penuh, masyarakat Desa Bawamataluo secara swadaya akan melakukan pesta budaya dengan penampilan seni, seperti tarian-tarian khas Nias Selatan. Boleh jadi ini adalah perhelatan pesta seni budaya pertama yang dilakukan secara mandiri oleh warga.

Informasi ini disampaikan oleh tokoh adat dan penggiat budaya setempat, Hikayat Manaö, Senin (21/3/2011) sore, kepada Nias-Bangkit.com atau NBC. Hikayat Manaö, hari ini berada di Gunungsitoli membicarakan persiapan acara tersebut bersama panitia yang lain.

“Inisiatif ini datang sendiri dari pemuka dan tokoh-tokoh adat di Desa Bawamataluo dan didukung sepenuhnya oleh warga Desa Bawamataluo. Pada saat itu, pengunjung dan wisatawan akan disuguhkan berbagai seni tradisi khas Nias Selatan, seperti mengarak patung harimau, tari perang kolosal, dan tentu saja atraksi lompat batu. Selain itu, akan ada juga kolaborasi musik pop dengan musik tradisi. Musik batu tidak ketinggalan,” ujar Hikayat Manaö, yang juga penemu alat musik batu.

Pada hari itu nantinya semua warga Desa Bawamataluo akan memakai baju adat Nias tanpa kecuali, baik anak-anak maupun orangtua. “Selama seharian, mulai dari pagi hingga malam harinya, tidak ada kegiatan lain, selain berpesta. Ini sebagai persembahan kami untuk kelestarian kebudayaan Nias, khususnya kebudayaan Nias Selatan,” ujar Hikayat bersemangat.

Pemda Mendukung

Dikatakan Hikayat, rencana pesta budaya sehari ini direspons sangat baik oleh pemerintah daerah Kabupaten Nias Selatan. “Kami sudah menerima bantuan dari Pemerintah Kabupaten Nias Selatan dan ini adalah sinyal positif untuk kemajuan budaya,” ujarnya tanpa menyebut nilai bantuan dari pemda tersebut.

Atas dukungan positif dari pemerintah daerah setempat, Hikayat mengatakan, kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan budaya Nias. “Harap catat, kegiatan semacam ini akan rutin kami lakukan. Bulan Mei, seminggu setelah tujuh belasan, dan seminggu setelah perayaan tahun baru,” ujarnya.

Keputusan untuk memasukkan kegiatan ini ke dalam agenda tahunan budaya adalah agar wisatawan yang datang ke Nias bisa mengatur waktu. “Akan sangat bagus kalau sudah terjadwal sehingga wisatawan bisa menikmati budaya Nias secara menyeluruh,” kata Hikayat lagi.

Hikayat mengimbau agar wisatawan bisa mengatur waktu, pada hari Minggu, 1 Mei itu, untuk bisa menyaksikan indahnya kebudayaan Nias. Sudah sekitar 200 orang dari luar Pulau Nias, dikatakan Hikayat, telah menyatakan akan hadir.  “Kami memperkirakan akan ada 500 orang dari Pulau Nias akan datang ke Bawamataluo pada hari itu. Panitia sedang bekerja untuk mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk keamanannya. Mudah-mudahan dalam minggu ini akan ada perkembangan persiapannya. Saya akan kabari kepada NBC,” katanya.

Dengan rencana pelaksanaan pesta budaya sehari ini otomatis akan memberikan keuntungan tersendiri bagi kemajuan pariwisata di Nias. Tidak itu saja, keuntungan secara ekonomi akan dirasakan oleh para penjual suvenir di Desa Bawamataluo dan juga penjaja makanan. (Nias-Bangkit.com)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com