Oleh: Agnes Swetta Pandia
Menjelang Paskah tahun ini yang jatuh pada 22 April, jumlah wisatawan dari berbagai belahan dunia yang ingin melakukan perjalanan ziarah ke Jerusalem terus meningkat.
Masih ”satu paket” dalam rangkaian perjalanan ini adalah kunjungan ke Petra di Jordania dan Jericho di Palestina.
”Menjelang Paskah dan Natal, jumlah orang begitu berjubel sehingga menyulitkan untuk melakukan perjalanan dari satu lokasi ke lokasi lain, bukan hanya ketika berjalan kaki, tetapi juga saat naik bus rombongan,” ujar pemandu wisata di Israel, Sakher Rizkallah (43).
Lokasi yang selama ini menjadi tujuan antara lain Jericho, Bethlehem, Jerusalem, Danau Galilea, Taman Getsemani, Padang Gembala, Tembok Ratapan, hingga Laut Mati yang merupakan tempat terendah di dunia, yakni -400 meter.
Peziarah ke Jerusalem rata-rata melewatkan waktu 8-10 hari. Peziarah bisa melihat secara langsung semua tempat sejak era kelahiran Yesus hingga naik ke surga.
Meski merupakan perjalanan wisata, pemeriksaan antarnegara, seperti Jordania-Israel, tetap ketat. Koper dan semua barang bawaan harus dibawa sendiri dan diperiksa secara teliti oleh petugas keamanan yang tak pernah lepas dari senjata laras panjang.
Toh, meski berada di beberapa negara berbeda, wisatawan asing tidak perlu repot menukar mata uang setempat. Seluruh transaksi bisa menggunakan dollar Amerika Serikat.
Lewat Jordania
Tujuan pertama ketika menjejak di Jordania adalah Petra, salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Di tempat ini tersaji keindahan struktur bangunan hasil karya suku Nabataen. Bangunan pada tebing-tebing batu warna merah dan indah itu dibangun pada abad ke-1 sebelum Masehi.