Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Itu Namanya Lae-Lae...

Kompas.com - 08/04/2011, 08:55 WIB

Sore hari di dermaga penyeberangan Kayu Bangkoa, sampan-sampan bermotor tampak sibuk lalu lalang. Ramainya lalu lintas membuat hati jadi penasaran. Iseng, saya pun bertanya pada seorang tukang perahu ke manakah perahu akan berangkat.

"Pulau Lae-Lae," jawabnya singkat. Tanpa keraguan, saya pun naik ke perahu tanpa mengenal sama sekali seperti apakah Pulau Lae-Lae. Saya pun berkenalan dengan seorang penumpang bernama Shirley (32). Ia tinggal di Pulau Lae-Lae, namun bekerja di Kota Makassar.

Sampan bermotor pun menjadi angkutan umum yang membawa Shirley dan sebagian besar penduduk di Pulau Lae-Lae menyeberang ke Kota Makassar. Persis seperti yang pernah diutarakan seorang kenalan di Kota Makassar.

"Kalau pagi-pagi sekali bisa kelihatan orang-orang pulau datang untuk bekerja di Kota Makassar. Kalau sore pada pulang," ungkapnya.

Ya, orang kota menyebut mereka sebagai 'orang-orang pulau'. Sampan-sampan tersebut layaknya taksi yang membawa penduduk dari pulau ke pulau. Ada beberapa pulau-pulau kecil yang tersebar di dekat kota Makassar.

Shirley salah satu penduduk pulau yang mengadu peruntungan di Kota Makassar. Ia menuturkan selain menjadi nelayan, beberapa penduduk juga usaha transportasi sampan. Apalagi jika yang dibawa turis, maka uang lebih pun bisa didapat. Tak jarang turis asing pun naik sampan bermotor. Sebagian besar turis mancanegara pelesir di Pulau Samalona yang terkenal sebagai tempat menyelam.

Lalu bagaimana dengan Pulau Lae-Lae? Shirley berbaik hati mengantar saya menelusuri pulau tersebut. Di Rumah-rumah penduduk dibangun rapat-rapat dan menghadap ke laut. Di depan rumah terdapat jalan setapak untuk pejalan kaki. Sehingga untuk benar-benar berkeliling pulau tersebut sangat mudah. Cukup berjalan saja di jalan setapak. Hanya perlu waktu sekitar 30 menit untuk mengelilingi Pulau Lae-Lae.

Di satu sudut pulau, Shirley memperlihatkan batu-batu yang berbentuk piramida. Ia pun tak tahu pasti sejak kapan batu-batu itu ada. "Dari saya kecil sudah ada batu-batu itu," katanya.

Fungsi batu tersebut untuk pemecah ombak. Apalagi jarak antara rumah dan laut sangat dekat. Saat pasang, jalan setapak pun digenangi air. Tak jarang menurut Shirley, air bisa masuk ke rumah. Karena itu, tampak beberapa rumah menggunakan model rumah panggung.

Beberapa ibu yang sedang bersantai di senja hari menyapa dengan ramah. Sayangnya, saat saya berkunjung beberapa warung sudah tutup. "Di sini ada 400 keluarga," kata Shirley.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

    Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

    Travel Update
    10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

    10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

    Jalan Jalan
    Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

    Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

    Travel Update
    5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

    5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

    Jalan Jalan
    Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

    Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

    Travel Update
    231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

    231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

    Travel Update
    Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

    Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

    Travel Update
    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

    Travel Update
    Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

    Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

    Travel Update
    Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

    Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

    Travel Update
    Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Tingkatkan Kunjungan Wisman

    Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Tingkatkan Kunjungan Wisman

    Travel Update
    Jumlah Pengunjung Gunung Telomoyo Pecahkan Rekor pada Juni 2024, Tembus 63.126 Orang

    Jumlah Pengunjung Gunung Telomoyo Pecahkan Rekor pada Juni 2024, Tembus 63.126 Orang

    Travel Update
    Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sektor Parekraf Bisa Apa?

    Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sektor Parekraf Bisa Apa?

    Travel Update
    5 Tempat wisata anak di Jakarta yang murah, di Bawah Rp 50.000

    5 Tempat wisata anak di Jakarta yang murah, di Bawah Rp 50.000

    Jalan Jalan
    Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

    Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com