Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan "Cara", Berlimpah tetapi Langka

Kompas.com - 13/04/2011, 17:18 WIB

Robi, anak muda tanggung yang bekerja sebagai pengemudi mobil sewaan pariwisata, bercerita, kalau ikan cara amat lezat jika disantap sebagai teman makan nasi hangat berikut sambal tomat ala-ala racikan dabu-dabu alias sambal tomat yang penyajiannya dipotong-potong, bukan diulek. "Ikan cara bisa digoreng atau dibakar, tergantung selera," katanya.

Langka

Berbekal cerita Robi, masuk akal kemudian kalau penelusuran berujung pada pencarian tempat makan penyaji menu ikan cara. Sayang, pencarian itu menemui jalan buntu.

Tadinya, saya berpikir, makanan khas seperti itu tentu amat mudah ditemukan di berbagai tempat di Labuan Bajo. Sama halnya dengan masakan padang yang juga lumayan banyak di kota dengan pemandangan laut nan cantik itu. Sayang, hasrat seperti itu tak terkabul.

Akhirnya, sembari menenteng ikan cara, perjalanan berhenti di sebuah kafe bertuliskan "Pesona". Kafe yang letaknya dekat dengan pintu masuk pelabuhan itu sebetulnya tempat makan sederhana. Letaknya masih di Jalan Soekarno-Hatta. Ada beberapa meja kursi tertata di situ. Lampu penerangannya pun terbilang redup.

Lalu, lantaran letaknya yang lebih tinggi lima meteran dari tepi jalan, kafe itu memiliki pemandangan langsung ke arah pelabuhan, meski, dari situ, pengunjung tak bisa menikmati panorama matahari terbenam. Soalnya, kafe menghadap arah selatan. Itu saja alasannya.

Masih mengikuti arahan Robi, ikan cara itu akhirnya masuk ke dapur. Pesanan kepada pelayan adalah agar ikan digoreng, lengkap dengan cah kangkung berikut sambal tomat. Tambahannya adalah minuman jus pisang. Di tempat ini, pisang hijau dan pisang kepok masak pohon menjadi racikan jus pisang pesanan itu.

Harus diakui, ikan cara goreng memang gurih. Sudah begitu renyah pula. Meski, perlu berhati-hati saat mengunyah durinya. Nasi hangat yang terhidang amat pas rasanya. Bisa ditebak, sebentar saja, hasrat untuk menambah nasi kali kedua muncul!

Kalau berangkat dari bincang-bincang dengan warga setempat, sebenarnya, ikan cara mampu menjadi salah satu pendukung untuk memperkenalkan Labuan Bajo dalam khazanah pariwisata meluas. Langkah sederhana adalah dengan menempatkan ikan cara sebagai menu yang tersaji di rumah-rumah makan. Terpampang di pelang nama, tertera di daftar menu makanan.

Tidak seperti sekarang. Ikan cara memang berlimpah tetapi langka lantaran tak pernah diperkenalkan kepada lebih banyak kalangan.

Ide kreatif dari pelbagai kuliner Nusantara yang mendunia seperti halnya gudeg, rendang, sate ayam, dan nasi goreng bisa ditiru tatkala memperkenalkan ikan cara. Semoga, kelak, makin banyak tempat-tempat makan di Labuan Bajo yang memasang tulisan "tersedia menu ikan cara"!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com