BERSANTAP di Tokio Kitchen atau Eat and Eat tak sekadar memuaskan rasa lapar. Pengunjung menikmati suasana dan nuansa yang didapat dari dekorasi khas sehingga bersantap menjadi kian menyenangkan.
Begitu kaki melangkah masuk Tokio Kitchen di Central Park, nuansa Jepang terasa kental. Ada pohon dengan sakura putih tiruan, lampion merah, meja-meja serupa tatami, dan interior rumah tradisional Jepang, termasuk pajangan gambar dan tulisan Jepang.
Kentalnya nuansa Jepang membuat sejumlah pengunjung tertarik untuk berfoto karena mereka serasa berada di Negeri Sakura itu. ”Kami suka suasananya, selain juga makanannya,” ujar Lena, seorang pengunjung.
Menurut Operational Manager Tokio Kitchen Sirichok Amarapala, ada empat nuansa berbeda di dalam pujasera itu. ”Ada ruang klasik, taman sakura, rumah, dan tempat memasak makanan itu sendiri,” ujarnya.
Nuansa unik juga menyambut pengunjung Eat and Eat di Gandaria City. Pengunjung disambut dekorasi seperti di dalam pabrik makanan. Ada drum-drum besar, pajangan makanan dalam kaleng yang ditata dalam rak, dan botol-botol makanan impor. Sebagian besar telah diberi label kedaluwarsa karena memang hanya untuk pajangan.
Lonceng kayu
Dekorasi setiap konter makanan pun unik. Di Pecel Solo, misalnya, ada lonceng-lonceng kayu yang digantung di sisi-sisinya. Di bagian depan dipajang botol-botol minuman tradisional, seperti temulawak madu, coffee beer, dan beras kencur.
Begitu melangkah masuk ke Eat and Eat, rasa nyaman dan santai langsung terasa. Bangku-bangku kayu panjang, lampu yang redup, dan dekorasi yang terkesan kuno memberi kesan yang membuat betah untuk duduk berlama-lama.
”Suasananya memang bikin betah buat makan sambil mengobrol berlama-lama bersama teman atau keluarga,” ujar Gabriel, seorang pengunjung. (FRO/ART)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.