Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Makin Mudah Menuju Banyuwangi

Kompas.com - 25/04/2011, 20:39 WIB

BANYUWANGI, KOMPAS.com — Jalur transportasi udara Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, bertambah dengan pengoperasian pesawat jenis Fokker 50. Perluasan jalur transportasi itu ke tiga rute baru diharapkan kian membuka gerbang pariwisata dan bisnis di kabupaten di ujung timur Jawa tersebut.

Pesawat Fokker yang dioperasikan oleh PT Sky Aviation nantinya akan menghubungkan Banyuwangi dengan kota-kota tujuan baru, yakni Solo, Bandung, serta Tanjung Pinang yang merupakan kota tujuan wisata dan bisnis. Pesawat itu melengkapi pesawat Cessna Grand Caravan yang juga dioperasikan oleh PT Sky Aviation yang selama ini melayani rute Banyuwangi-Surabaya dan Banyuwangi-Denpasar.

Bambang Narayana, Chief Commercial Officer PT Sky Aviator, Senin (25/4/2011), mengatakan peluang pasar untuk transportasi udara dari dan menuju Banyuwangi sangat potensial. Selama empat bulan beroperasi, pesawat Grand Caravan banyak diminati para pebisnis dan turis yang ingin berkunjung ke Banyuwangi. Angka okupansinya mencapai 80 persen dari sembilan kursi yang tersedia. Selain itu, permintaan rute dari dan ke kota lain, seperti Solo dan Bandung, pun tinggi.

"Oleh karena itu, PT Sky Aviation berani menyediakan pesawat Fokker sebagai armada tambahan. Selain tempat duduknya lebih banyak, penumpang juga bisa merasa lebih aman dengan pesawat berbadan lebih besar seperti Fokker," kata Bambang.

Harga tiket pun menjadi lebih ringan karena ongkos penerbangan lebih murah. Jika biasanya dengan pesawat Grand Caravan tiket penerbangan Banyuwangi-Surabaya mencapai Rp 700.000 hingga Rp 900.000, kini bisa ditekan hingga Rp 350.000 per kursi.

Jadwal penerbangan dari Banyuwangi menuju kota-kota tujuan juga akan diperbanyak. Jika sebelumnya hanya dua hari sekali, Mei nanti bisa setiap hari.

Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko mengatakan, dengan hadirnya pesawat baru, kini Banyuwangi akan lebih mudah dijangkau oleh wisatawan, pebisnis, dan warga dari sejumlah kota lain.

"Selama ini butuh waktu kurang lebih tujuh jam lebih untuk menjangkau Banyuwangi dari Surabaya lewat jalur darat dalam kondisi normal. Waktu tempuh bisa bertambah lagi jika ada kemacetan di Porong atau banjir di Probolinggo," kata Yusuf.

Sarana dan prasarana penunjang transportasi udara di Banyuwangi kini juga mulai ditambah dan dibenahi. Andy Hendra Suryaka, Kepala Satuan Kerja Lapangan Terbang Banyuwangi Kementerian Perhubungan, mengatakan, Bandara Blimbingsari masih butuh sarana penunjang primer, di antaranya unit pemadam kebakaran dan perluasan terminal keberangkatan, yang menelan Rp 8,5 miliar dana APBN.

"Rencananya terminal keberangkatan akan diperluas menjadi 120 meter persegi. Kini perluasan dan penambahan unit pemadam sudah dalam proses tender," kata Andy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com