Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Sakura di Negeri Ginseng

Kompas.com - 29/04/2011, 17:17 WIB

 

Welcome spring....

Awal April adalah awal musim semi di Korea. Setelah 4 bulan terkungkung bak di dalam kulkas raksasa, awal bulan ini terasa keluar dari kulkas itu. Semilir angin yang lembut, suhu udara yang mulai normal membuat fresh seluruh badan. Apalagi akan ditambah dengan semarak pohon yang  pada musim dingin tinggal ranting-ranting saja kini dedaunannya mulai bersemi kembali dan bunga-bunga pun tidak ketinggalan ikut bersemi  menampakan keindahan bunganya menyambut spring di seantero negeri ginseng, inilah yang membuat negeri ini semakin indah.

Dari sekian banyak bunga, bunga sakura (cherry blossom) adalah bunga yang pertama-tama mengabarkan kedatangan musim semi. Sakura (Prunus Serullata) adalah indiginous flora atau tanaman asli wilayah Asia timur. Bunga ini banyak ditemukan di Jepang, Korea dan Cina. Jika bunga-bunga yang lain masih terlena dalam dekapan musim dingin. Sakura akan langsung unjuk gigi (maaf, maksudnya unjuk bunga, kan pohon sakura ga punya gigi). Sungguh cantik, molek dan menawan saat sakura mekar, sementara daunnya belum tumbuh seluruh rantingnya akan dipenuhi dengan bunga.  Sampai napas tertahan takjub melihat keelokannya. Subhanallah...

Subhanallah... indah banget. Ketika winter tinggal ranting-ranting saja, namun ketika mulai masuk spring seluruhnya langsung dipenuhi dengan bunga sementara daunnya belum tumbuh.

Akan tetapi tidak semua orang Korea "memuja" sakura sefantastik orang-orang di negeri asalnya Jepang. Jadi tidak akan ada HANAMI dalam arti sesungguhnya disini yang ada hanyalah URI- HANA (uri:kita, hana:satu:kita adalah satu, merujuk pada eratnya rasa persaudaraan sesama warga Korea). Orang Korea masih terasa setengah hati untuk mengakui keindahan sakura, bahkan mereka tidak sudi menyebutnya sakura tetapi menggantinya dengan bahasa ibunda mereka (maehwa).

Kita mungkin bisa maklum mengapa orang Korea melakukan hal demikian? Bunga ini sudah diklaim sebagai aprikot negerinya Shinchan & Doreamon, dan tentunya terkait dengan luka sejarah masa silam mereka. Penjajahan Jepang atas korea terjadi 2 kali. Pertama waktu masih zaman dinasti (1592-1598), dan yang kedua antara tahun 1910-1945 dan tentu yang terakhir ini yang sangat membekas di hati sebagaian warga Korea.

Penjajahan yang kejam, perampokan aset budaya dan artefak kuno dan yang paling menyakitkan adalah jugun ianfu (wanita-wanita yang dipaksa menjadi pelayan seks tentara Jepang). Walaupun akhir-akhir ini hubungan kedua negera semakin membaik pasca kedua negara menyelenggarakan Piala Dunia 2002 bersama. Dan semakin membaik dengan pernyataan maaf secara terbuka dari PM Jepang Naoto Kan (10/8/2010).

Terkait dengan sakura, kini telah berbunga dan mempesonakan negeri ginseng. Orang Korea mulai mengubah cara pandang mereka  dari kebencian menjadi persaingan secara positif dalam tataran budaya ataupun ilmu pengetahuan. Sakura pun diikutkan dalam berbagai paket festival pariwisata dan setiap tahun juga diadakan “yeouido spring flower festival” di tepi Sungai Han (Sungai Han adalah sungai yang mengalir di tengah kota Seoul, membelahnya menjadi 2 bagian, mungkin sama dengan Sungai Ciliwung yang mengalir di tengah kota Jakarta tapi jangan dibandingkan keadaan air dan pemandangan sekitar diantara 2 sungai tersebut) yang memikat ribuan wisatawan baik lokal maupun asing datang mengunjungi untuk menikmati pesona sakura di negeri ginseng.

NB: note ini sudah mulai dibuat minggu yang lalu (17/4/2011) setelah pulang dari Seoul, waktu puncak keindahan sakura tapi karena sibuk jadi terbengkalai dan sekarang baru bisa diterbitkan. Tapi kini sakura telah luluh berguguran.  Keindahan dan keelokan sakura dalam setahun hanya hanya bisa dinikmati selama 2 minggu saja. Mekarnya sakura yang  yang indah memukau tapi tapi tak berumur panjang  memberi suatu pelajarah kekita  bahwa tak ada yang abadi dalam alam fana ini,betapa keindahan itu tak berlangsung lama. Dari pohon sakura kita dapat melihat bagaimana keindahan dari mekarnya sakura jadi tak berarti apa-apa saat berguguran. Pohon sakura yang tadinya dipenuhi bunga-bunga indah kemudian menjadi  sangat biasa ,seperti tak terjadi apa-apa,seperti tak pernah disentuh keindahan ,,.begitu saja berlalu  dan tak ada yang tersisa…akhirnya hanya ada satu pesona dari sakura yang selalu mengingatkan kita bahwa... life and beauty are short!!!! 

Biarpun Negeri Ginseng sangat indah di kala Spring namun hati masih tetap terpaut dengan negeri leluhur. Love Indonesia Miss Pantai WP (kampungku).

Sumber: http://www.kompasiana.com/www.ajisuba.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com