Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kate Middleton Tak Mau Buru-buru Hamil

Kompas.com - 04/05/2011, 14:10 WIB

KOMPAS.com — Setelah meresmikan hubungan yang sudah berjalan delapan tahun, sekarang apa yang harus dilakukan The Duke dan Duchess of Cambridge? Kate mengatakan akan menjalani hidupnya sebagai istri pilot helikopter Royal Air Force (RAF) di rumah sewaan mereka di Anglesey, Wales Utara. Namun, banyak orang tampaknya mulai menuntut agar pasangan ini segera mempunyai anak.

"Jika Kate tidak hamil dalam sembilan bulan berikutnya, maka ia akan menentang tradisi kerajaan yang sudah berjalan 200 tahun," ujar Andrew Morton, penulis biografi Putri Diana, yang juga menulis buku tentang pasangan pengantin baru ini.

Kehadiran anak ini diharapkan untuk memastikan tidak ada garis keturunan yang terputus. Morton berpegang pada para pendahulu Kate dan William. William lahir hanya 11 bulan setelah ibunya menikahi Pangeran Charles pada 1981. Charles sendiri lahir hampir tepat setahun setelah orangtuanya (Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip) menikah pada 1947.

Tuntutan ini rupanya tidak sesuai dengan kehendak Kate dan William. "Saya kira kami akan melangkah satu demi satu. Kami mau menyelesaikan urusan pernikahan dulu, baru kemudian memikirkan anak-anak," tutur William, dalam wawancara seusai pertunangannya pada bulan November. "Tetapi kami jelas ingin punya anak, jadi kami akan mulai memikirkan hal itu nanti."

Menurut Paddy Harverson, sekretaris komunikasi Pangeran Charles, hal terpenting yang perlu diingat adalah bahwa William bukanlah ahli waris takhta kerajaan Inggris. "Ia berada di urutan kedua, dan ia bukan pangeran penuh waktu. Ia seorang pilot penuh waktu yang melakukan pekerjaan normal untuk tim SAR RAF," ucapnya.

Di lain pihak, Kate sendiri masih ingin beradaptasi dengan kehidupan barunya. Selain itu, sang suami bertugas berdasarkan shift 24 jam, dan secara rutin harus menuntaskan misi-misi penyelamatan. Robert Jobson, yang juga menulis buku tentang pasangan ini, mengungkapkan bagaimana Kate mengatakan kepada teman-temannya bahwa ia tidak buru-buru ingin punya anak. "Satu-satulah, kami ingin menikmati kebersamaan dulu," begitu kata Kate.

Sekali lagi, keinginannya ditentang oleh pihak luar. Hugo Vickers, ahli sejarah kerajaan, bahkan mengatakan bahwa tugas Kate sangat jelas. "Kalau saya berbicara secara kasar, tugas Catherine (Kate) adalah membuat suaminya bahagia, dan melahirkan seorang anak," tukasnya.

Pernikahan William memungkinkan untuk meneruskan generasi House of Windsor. Di bawah hukum suksesi, jika Kate melahirkan anak laki-laki, maka ia akan menjadi penerus takhta kerajaan Inggris setelah William. Namun, jika anak pertamanya perempuan, maka posisinya akan ada di belakang saudara laki-laki yang ia miliki. Sejauh ini Pemerintah Inggris telah mengindikasikan bahwa mereka cukup terbuka untuk mengubah hukum guna memastikan bahwa setiap anak Kate memiliki peluang menduduki takhta kerajaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

    Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

    10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

    Travel Update
    4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

    4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

    Travel Tips
    65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

    65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

    Travel Update
    5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

    5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

    Travel Update
    Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

    Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

    Travel Update
    Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

    Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

    Jalan Jalan
    Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

    Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

    Travel Update
    10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

    10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

    Travel Update
    Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

    Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

    Travel Update
    5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

    5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

    Jalan Jalan
    5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

    5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

    Hotel Story
    Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

    Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

    5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

    Travel Tips
    Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

    Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com