Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajo Akan Buka Wisata di Kampung Sutra

Kompas.com - 07/05/2011, 21:12 WIB

WAJO, KOMPAS.com — Pemerintah Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, melalui Dinas Koperasi dan Perindustrian Wajo, akan membuka perkampungan sutera, yang rencananya akan dipusatkan di Sempangnge, Desa Pakkanna, Kecamatan Tanasitolo, sekitar 10 km sebelah Selatan Kota Sengkang, jalan poros menuju Kabupaten Soppeng.

Selain sebagai wilayah khusus pengembangan sutera di Kabupaten Wajo, beberapa desa di wilayah kecamatan tersebut juga akan disulap menjadi lokasi pembibitan dan penanaman murbei. Disana, wisatawan bisa menyaksikan langsung proses penanaman murbei, cara memelihara ulat sutra, proses pemintalan benang sutera, hingga cara menenun kain sutera.

Sabtu (7/5/2011) siang tadi, Kadiskoperindag Wajo Andi Ampa Passamula kepada Kompas.com mengatakan, kerajinan sutera Wajo, yang kemudian menjadi agro wisata sutera, adalah salah satu andalan di Kabupaten Wajo. Proses pembuatan kain sutera, sudah lama menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Wajo.

"Dipilihnya Sempange sebagai perkampungan sutera, karena sebagian besar rumah tangga di wilayah tersebebut bekerja sebagai penenun sutera. Potensi inilah dinilai berpeluang dikembangkan menjadi industri yang menopang perkonomian masyarakat," papanya.

Di daerah ini terdapat sekitar 4.982 orang perajin gedokan dengan jumlah produksi sekitar 99.640 sarung per tahun dan perajin Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) berjumlah 227 orang dengan produksi sekitar 1.589.000 meter kain sutra pertahun. Khusus untuk pemintal benang sutra sebanyak 91 orang, sedangkan 301 kepala keluarga bergerak dibidang penanaman murbei dan pemeliharaan ulat sutra, dengan produksi 4.250 kilogram benang pertahun.

Sutera dibuat dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang dalam bahasa Bugis dikenal dengan sebutan Tennun Bola-Bola. Butir telur ulat sutera yang setelah menetas, mesti didiami hingga kurang lebih selama satu bulan, agar bisa menjadi kepompong. Kepompong yang sudah di panen inilah yang untuk seterusnya dipintal menjadi benang.

Untuk 5.000 butir telur yang telah menjadi kepompong, bisa menghasilkan 5 kilogram benang sutera. Dan setiap kilogramnya benang sutra, bisa menghasilkan hingga 3 lembar kain sarung.

"Perkampungan sutera di Sempangnge, merupakan langkah awal untuk wisata sutera di Wajo. Jika itu berkembang, tidak menutup kemungkinan wilayah kampung wisata sutera akan diperluas ke daerah Atapange, dan dibeberapa kecamatan lainnya," jelasnya. Andi Besse, salah seorang pengrajin kain sutra di Kecamatan Sabbangparu mengaku, selain permintaan kain sutera baik dari pengusaha lokal maupun luar negeri, kebanyakan wisatawan yang datang berkunjung di desa mereka, sekedar untuk melihat langsung proses penenunan yang di lakukan warga setempat.

"Kebanyakan wisatawan yang datang, biasanya hanya untuk melihat kami menenun benang, selain keliling desa melihat perkebunan murbai. Untuk menghasilkan kain sutera, masih kami lakukan secara tradisional," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com