Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dangke, Keju Lokal yang Gurih Kenyal

Kompas.com - 15/05/2011, 11:30 WIB

ENREKANG, KOMPAS.com - Selain terkenal dengan candu kopinya yang sudah menembus pasar mancanegara, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, juga menjadi satu-satunya wilayah penghasil keju lokal yang disebut dangke. Ini adalah makanan khas daerah tersebut, berbahan baku susu kerbau maupun sapi yang dibekukan. 

Proses penggumpalan susu (pembentukan curd) dilakukan dengan bantuan enzim protease pun terbilang unik, karena menggunakan daun dan buah pepaya. Secara alamiah, enzim daun dan buah pepaya mengubah susu kerbau menjadi padat, setelah terjadi pemisahan antara protein dan air. Hasil penggumpalan inilah yang kemudian dimasak dan dicetak dalam tempurung kelapa yang telah dibelah menjadi dua bagian. 

Dilihat sepintas, dangke mirip dengan tahu karena teksturnya yang kenyal, namun warnanya putih agak kekuningan. Rasanya gurih dengan aroma khas keju parmesan. Dangke aman untuk kesehatan karena diproses tanpa bahan pengawet. 

"Dangke paling enak dimakan dengan beras keketan atau di Enrekang di sebut dengan pulu mandoti. Ada dua titik pusat budidaya sapi yang susunya merupakan bahan baku penganan dangke, yakni di Dusun Rante Limbong, Kecamatan Curio dan Bolang, Kecamatan Maula," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Enrekang H Lateng. 

Dengan populasi ternak yang mampu menghasilkan 672.000 liter susu pertahun, produksi dangke Enrekang, mampu memenuhi permitaan konsumen yang peminatnya tersebar di Makassar, Kalimantan, Papua, Jakarta hingga Malaysia. Dengan harga jual antara Rp 8 - 15 ribu per potongnya, peternak bisa mendapat keuntungan antara Rp 6 - 8 juta untuk setiap ekor sapi.  

"Yang unik, di wilayah Sulawesi Selatan, dangke hanya bisa didapatkan di Kabupaten Enrekang. Dangke yang menjadi trend mark Kabupaten Enrekang, bahkan sudah dipatenkan pemkab Enrekang pada Direktorat Paten dan Hak Cipta Depkumham RI," kata Laeteng lagi. 

Baharuddin, salah seorang pedagang dangke di Kecamatan Baraka, kepada Kompas.com mengatakan, dangke menjadi salah satu panganan tradisional yang paling banyak peminat di warung makan miliknya. Ada dua macam dangke produksi peternak Enrekang yang ia siapkan yakni dangke susu sapi dan dangke susu kerbau. Masing-masing memiliki cita rasa yang berbeda. 

Satu potong dangke, kata Baharuddin, setara dengan dua liter susu segar. "Paling banyak pengungunjung memesan dangke goreng. Tapi, dangke juga bisa dimakan langsung, selain di goreng. Di Enrekang, hampir sepanjang jalan bisa ditemui pedagang dangke. Karena hanya bertahan bisa bertahan beberapa hari saja, baiknya memang diawetkan di lemari es jika ingin disimpan lebih lama," katanya. 

Berburu dangke di Enrekang pun tidak sulit. Selain Baraka, dangke juga mudah di dapatkan di Kecamatan Anggeraja, Alla dan Enrekang. Angela, wisatawan asal Jerman mengaku, sudah lama menjadi penikmat dangke Enrekang, karena selain kandungan susu alami yang terasa segar, harganya pun terjangkau. 

"Di Jerman ada juga seperti ini, namanya Keseek. Tapi dangke Enrekang jauh lebih enak dan segar, karena tidak menggunakan bahan pengawet. Saya paling sering memesan dangke goreng. Kalau hendak ke Tana Toraja, ketika melintas di Enrekang, dangke adalah makanan wajib untuk saya beli," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com