Malut Dilirik Operator Kapal Pesiar

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa sangka ternyata Maluku Utara tengah dilirik operator kapal pesiar dunia sebagai destinasi wisata kapal pesiar. Pada tahun 2012, Ternate akan kedatangan dua kapal pesiar. Keduanya akan datang di bulan Februari.

"Di tahun 2010 kita menerima satu kapal pesiar. Ada 800 orang yang kami sambut di pelabuhan. Di 2012 akan ada dua kapal pesiar. Kira-kira lebih dari 1.000 orang akan datang," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Maluku Utara, Nurlaila Armaiyn kepada Kompas.com di sela-sela acara Seminar International Cruise Development of Indonesia, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (30/5/2011).

Ia menuturkan pelabuhan Ahmad Yani sebenarnya telah memadai untuk kapal pesiar dengan panjang tertentu. Walaupun, lanjutnya, fasilitas-fasilitas di pelabuhan masih perlu dikembangkan.

Sementara itu, Hellen Sarita de Lima dari Sandy Delima Tour & Travel mengatakan panjang pelabuhan kini mencapai 420 meter.

"Dulu hanya 228 meter. Tapi sejak 2009 sudah menjadi 420 meter. Ini bisa untuk kapal dengan panjang 150 sampai 200 meter lebih," ungkapnya.

Kapal pesiar benar-benar berlabuh di pelabuhan tersebut. Berbeda dengan beberapa pelabuhan di Indonesia, kapal pesiar harus melepas jangkar di laut. Kemudian tamu yang ingin ke daratan harus naik tender boat (semacam sekoci).

Menurut Hellen, para tamu yang turun ke daratan biasa menghabiskan 8-10 jam tur di kawasan Ternate. Beberapa obyek wisata yang dikunjungi adalah gereja tua, benteng, Museum Kedaton Sultan Ternate, dan Toloko Fort.

"Ada juga bekas volcano area yang penuh dengan batu-batu dari lahar, sangat bagus dan sekarang jadi objek pariwisata. Selain itu, di perjalanan wisatawan juga bisa melihat pohon kayu manis dan lihat budaya setempat seperti cara berpakaiannya," jelasnya.

Nurlaila menuturkan Indonesia timur memiliki potensi besar untuk wisata bahari. Pihaknya kini tengah gencar menjaring kapal pesiar dan yacht untuk mampir ke Maluku Utara. Salah satu acara besar dengan konsep wisata bahari yang akan diselenggarakan Maluku Utara adalah Sail Morotai 2012.

"Masih banyak yang perlu dipersiapkan untuk Sail Morotai. Penginapan misalnya. Kami lagi mengembangkan home stay untuk kebutuhan menginap di Morotai. Karena sekarang hanya ada tiga penginapan, dua diantaranya hotel," jelasnya.