Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200 Siswa SD Divaksin DBD

Kompas.com - 09/06/2011, 03:47 WIB

Jakarta, Kompas - Sebanyak 200 siswa SD Negeri I Pagi, Kampung Melayu, di Jalan Kebon Pala I/34, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (9/6) ini akan mendapat vaksin demam berdarah dengue.

Menurut wali kelas VI SD tersebut, Juleha, Rabu (8/6), seharusnya vaksin diberikan pada Rabu pagi kemarin. Namun, karena suhu vaksin belum stabil, penyuntikan vaksin ditunda hingga hari ini.

Pemberian vaksin demam berdarah dengue (DBD) ini masih bersifat uji coba dan baru pertama kali dilakukan di Indonesia. ”Untuk Jakarta Timur ditargetkan 200 anak mendapat imunisasi demam berdarah dan dilakukan bertahap,” tutur Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Yuniarti Suaizi di SD Negeri I.

Sebelum dilakukan vaksinasi, petugas sudah menyosialisasikan langkah ini dua bulan sebelumnya. Menjelang pemberian vaksin, orangtua siswa diminta menandatangani formulir pernyataan kesediaan anaknya divaksinasi DBD.

Yuniarti mengatakan, menurut para dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, vaksinasi ini tidak berefek samping. Ketua tim dokter vaksinasi, Rini Sekartini, menambahkan, vaksinasi demam berdarah yang dilakukan ini adalah vaksinasi pertama yang dilakukan di Indonesia. Pemberian vaksin masih dalam tahap uji coba yang merupakan hasil kerja sama antara Chimerix Yellow Fever Dengue (CYD 14) dan sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Indonesia.

”Vaksinasi dilakukan serentak di seluruh negara di Asia Tenggara tadi,” ujar Rini.

Dipantau ketat

Karena masih uji coba, tim dokter akan memantau pasien penerima vaksinasi selama lima tahun. ”Kita akan lihat efektivitas vaksin. Kalau berhasil, vaksinasi DBD akan dijadikan program imunisasi nasional,” ucap Rini.

Juleha mengatakan, setelah menerima vaksinasi, para siswa akan diminta istirahat selama setengah jam. Tim dokter akan memeriksa reaksi siswa. Setelah itu, selama tiga bulan, 200 siswa itu akan dimonitor ketat kondisi kesehatannya.

”Para guru diminta menyerahkan absen siswa penerima vaksin DBD,” kata Juleha.

Di Jakarta, vaksinasi akan dilakukan di SD Negeri Koja, SD Negeri Pasar Minggu, SD Negeri Tambora, SD Negeri Senen, dan SD Negeri Kampung Melayu.

Menurut Juleha, jumlah murid SD Negeri I ada 556. Sebanyak 390 siswa ingin divaksinasi, ”Tetapi karena tiket terbatas, akhirnya tim dokter memutuskan hanya 200 siswa yang akan divaksinasi.”

Ia mengatakan, syarat penerima vaksinasi DBD adalah orang yang berusia 2-14 tahun. ”Padahal, kalau tidak ada pembatasan usia, seluruh guru di sini mau ikut, terutama saya yang pernah kena DBD. Sudah ada dua siswa di SD Negeri I yang menderita DBD dan meninggal,” kata Rosdiana, guru Agama.

Gedung SD Negeri I yang berlantai tiga ini terletak di kawasan padat penduduk. Siswanya sebagian berasal dari keluarga sederhana. (WIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com