Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Makan Bajamba" di Istana Pagaruyung

Kompas.com - 11/06/2011, 20:29 WIB

BATUSANGKAR, KOMPAS.com — Tari gelombang khas Sumatera Barat menyambut atlet ajang balap sepeda di titik finis Etape 6A, yaitu Istano Basa Pagaruyung, Tanah Datar, Sabtu (11/6/2011). Tarian tersebut memang biasa ditarikan dalam rangka persembahan bagi tamu. Rute Etape 6A adalah Sawahlunto-Istano Basa Pagaruyung. Masyarakat Tanah Datar tampak memadati lokasi finis.

Para atlet kemudian memakai baju adat Minang dan masuk ke Istano Basa Pagaruyung untuk jamuan makan siang bersama khas adat Minang, yaitu makan bajamba. Makan bajamba merupakan tradisi turun-temurun, yaitu makan bersama-sama. Piring dan lauk berderet diletakkan di lantai. Posisi duduk tidak ada yang di atas ataupun di bawah karena mereka yang makan duduk di lantai dalam posisi melingkari piring dan berhadap-hadapan. Hal ini memiliki makna bahwa tidak ada perbedaan di antara manusia dan cermin persaudaraan.

"Saya suka saat makan bersama. Ini khas orang Indonesia yang senang makan ramai-ramai. Kami kalau balap sepeda keliling dunia, selain untuk olahraga, juga ingin kenal budaya dan orang-orangnya," kata Kees Roks, Team Manager Global Cycling Team Holland, dari Belanda, kepada Kompas.com.

Sementara itu, Yuen Chiho dari Holy Brother Cycling Team, China, menyukai bangunan Istano Basa Pagaruyung. "Sangat cantik. Besar sekali ya. Katanya ini bangunan kuno," komentarnya.

Sebagai informasi, rekan setim Yuen, yaitu Yiming Zhao, menjadi juara pertama. Adapun Ericson Obosa dari 7 Eleven-RTS Racing by Road Bike dari Filipina di posisi kedua dan Alex Malone dari Plan B Racing Team, Australia, di posisi ketiga.

Kembali bicara mengenai tempat jamuan, hal senada juga diutarakan Kees. Menurutnya, para atlet yang berada di bawah asuhannya menaruh ketertarikan pada Istano Basa Pagaruyung.

"Bangunannya megah sekali. Saya sendiri orang Belanda, entah kenapa saya merasa ada ikatan dengan bangunan-bangunan khas daerah ini. Padahal ini kali pertama saya lihat bangunan tersebut. Saya dengar pernah terbakar," katanya.

Istano Basa Pagaruyung memang pernah terbakar pada tahun 2007. Rumah gadang tersebut kemudian direnovasi. Dulu, rumah gadang tersebut merupakan rumah raja. Istano Basa Pagaruyung kini menjadi cagar budaya.

Wisatawan yang berkunjung ke Istano Basa Pagaruyung dapat melihat aneka peninggalan raja dari Kerajaan Pagaruyung pada masa kolonial Belanda. Namun, karena bangunan tersebut tengah dalam proses renovasi akibat terbakar, di dalam istana pun kosong.

"Kami senang Tour de Singkarak memilih Istano Basa Pagaruyung sebagai titik finis dan titik start karena ini merupakan ikon wisata Kabupaten Tanah Datar," kata Bupati Tanah Datar Sodiq Pasadigue.

Pukul 15.00 pada hari yang sama, para pebalap melanjutkan Etape 6B Istano Basa Pagaruyung-Padang Panjang. Istano Basa Pagaruyung pada Etape 6B menjadi titik start.

TdS berlangsung pada 6-12 Juni 2011 dan mencakup 7 etape dengan jarak total 739,3 km. Rute yang dilewati penuh dengan obyek wisata khas tiap-tiap daerah. Selain itu, budaya dan kuliner Sumatera Barat juga diperkenalkan kepada peserta TdS.

Kabupaten dan kota yang terlibat antara lain Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kota Sawahlunto, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kota Payakumbuh, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Limapuluh Kota.

Sebagai tambahan, ajang ini sudah menjadi agenda resmi tahunan Organisasi Balap Sepeda Dunia (Union Cycliste Internationale) bekerja sama dengan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), pemerintah daerah, dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com