Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM dan UI Menangi Festival Gamelan

Kompas.com - 12/06/2011, 18:31 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Universitas Gajah Mada  dan Universitas Indonesia  juarai festival gamelan Jawa internasional yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung. UGM meraih juara di bidang karawitan Jawa klasik, sedangkan UI di bidang karawitan Jawa kontemporer.

"Dan, berdasarkan surat kepurusan tanggap warso PSTK (Perkumpulan Sen Tari dan Karawitan-Jawa) ITB (Institut Teknologi Bandung), peserta bernomor satu, UKJGS Universitas Gajah Mada (UGM) sebagai juara musik tradisional dan peserta bernomor delapan, Laras Udan Asih dari Universitas Indonesia (UI)  sebagai juara musik kontemporer," ujar Saryoto, ketua dewan juri festival, Minggu (12/6/2011), di Aula Barat ITB, Bandung, Jawa Barat.

Selain kedua kategori juara tersebut, Singapura yang diwakili oleh Paguyuban Gamelan Asmaradhana juga meraih juara terfavorit. "Ricikan balungan, gaya ricikan terlengkap yang ditampilkan dalam festival ini dalam lagu-lagu tradisional satu-satunya dari UGM Yogyakarta. Semua irama sangat bagus. Kemudian, ide sangat bagus tentang Nusantara pada musik kontemporer tampil dari peserta nomor delapan, UI. Konsep tentang Bhinneka Tunggal Ika-nya jarang sekali kita dengarkan saat ini," ujar Saryoto yang juga menjadi dosen STSI (Sekolah Tinggi Seni Indonesia) Bandung.

Selain itu, kriteria untuk penampilan tradisional terdiri dari penguasaan materi dalam bentuk penguasaan lagu (50 persen), keterampilan (33,3 persen), presentasi (16,7 persen). Adapun untuk kriteria penampilan kontemporer terdiri dari kreativitas berupa ide/gagasan (50 persen), keterampilan (33,33 persen), dan presentasi (16,7 persen).

UKJGS UGM nembang "Gendhing Klasik Asmaradhana" dan "Gansa Dewa Gegalongan". Laras Udan Asih UI manggung dengan lagu "Ladrang Ayun-Ayun", "Lancaran Ayo Ngguyu Laras Pelog", dan "Gamelan Nusantara". Adapun Gamelan Asmarandhana dari Singapura melantunkan "Dialogue" dan "Ladrang Asmaradhana".

"Semoga ajang ini dapat menjadi ajang pelestarian dan pengembangan kebudayaan gamelan. Semangat yang dibangun adalah semangat pelestarian dan semangat membangun. Gamelan itu enggak kuno, bisa dipadukan, dan sesuai dengan perkembangan zaman budaya itu dinamis," ucap Teguh Wibowo, ketua panitia "Tanggap Warso Ke-40 Festival Gamelan Jawa Internasional" ketika dihubungi untuk dimintai tanggapannya.

UKJGS UGM merupakan komunitas bentukan mahasiswa lintas jurusan UGM yang mendedikasikan dirinya dalam kesenian Jawa khususnya dengan gaya Surakarta. Kelompok yang didirikan pada 19 Desember 1968 ini saat mengikuti festival diaransemen oleh Joko Suwito. Sementara Laras Udan Asih UI merupakan komunitas gamelan baru di UI. Didirikan pada 9 Febuari 2009 atas inisiasi anak-anak apoteker yang memiliki kecintaan pada kesenian ini. Saat festival, grup yang juga diisi oleh mahasiswa lintas jurusan UI ini memiliki Ari Prasetiyo sebagai aransemennya.

Paguyuban Gamelan Asmarandhana merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang seni non-profit atas nama dagang Gamelan Asmaradana Ltd. Saat festival grup yang diisi oleh beragam etnis Singapura ini menampilkan kolaborasi unik instrumental gamelan dengan alat musik populer, seperti bas, keyboard, dan drum. Komposisi musik sendiri diaransemen oleh Amran Bin Ahmad S.

Seperti dikabarkan sebelumnya, ITB menyelenggarakan festival gamelan internasional dalam rangka memperingati hari jadi PSTK ITB ke-40. Festival yang diselenggarakan selama dua hari berturut-turut ini menyudahi rangkaian perayaan sebelumnya, Ganesha Membatik dan Pagelaran Ramayana. Festival ini diikuti oleh 12 kelompok seni gamelan, dua di antaranya berasal dari Malaysia dan Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com