Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cinta dalam Sepotong Ledre

Kompas.com - 21/06/2011, 10:48 WIB

Martini, janda yang ditinggal meninggal suaminya ketika keempat anaknya masih kecil, mengaku hidupnya berubah total berkat ledre pisang. Total, karena dengan ledre ia mencurahkan seluruh tenaga dan keringat untuk menghidupi keempat anaknya. Total, karena berkat ledre keempat anaknya berhasil lulus menjadi sarjana, memperoleh pekerjaan, menikah, dan bisa membangun rumah masing-masing.      

”Saya tak pernah bermimpi bisa menyekolahkan anak sampai sarjana. Ketika mereka bilang mau kuliah, saya kaget dan bingung. Dari mana uangnya? Lalu saya bilang kepada anak saya, kamu boleh kuliah tapi harus di universitas negeri dan harus di Solo, biar ngirit,” ujarnya. ”Alhamdulillah, mereka semua bisa kuliah. Mereka juga kuliah sambil berjualan ledre di kantin sekolahnya,” tambahnya.

Ini tahun ke-27 Martini berjualan ledre. Kini ia tinggal seorang diri di rumahnya yang sederhana di Jl Setono, kampung Batik Laweyan. Rumah itu sekaligus menjadi dapurnya. ”Anak- anak kadang berkunjung pas hari Minggu,” katanya.

Ia tak pernah memiliki asisten atau karyawan. Semua urusan dikerjakannya sendiri, mulai belanja bahan baku, memarut kelapa, memasak literan ketan, menggoreng, sampai membungkus. ”Saya lebih suka bekerja sendiri. Sudah biasa bekerja keras. Tapi sekarang ada yang membantu untuk cuci piring,” katanya.

Artinya, selama puluhan tahun, perempuan yang sudah mulai renta ini hanya tidur dua sampai tiga jam per harinya.

”Saya tidur jam 1 pagi karena harus mempersiapkan jualan untuk besok. Bangun jam 4 pagi, setelah shalat saya langsung membuat jajanan kue lumpur. Semua rampung jam 6. Setelah itu saya menyiapkan ledre karena jam 7 pagi sudah ada pesanan yang akan diambil. Sekitar jam 7.30 saya lari ke pasar untuk beli pisang dan bahan lainnya karena jam 9 pembeli sudah pada datang,” katanya.

Begitulah pergulatan Martini dari hari ke hari selama puluhan tahun, tanpa henti. ” Hari Minggu tetap buka karena tamu banyak yang datang. Pas Lebaran pun tamu datang minta ledre,” kata Martini yang dalam sehari menghabiskan 10 sisir pisang dan delapan butir kelapa.

Tak ingin pensiun? ”Tidak. Saya bahagia seperti ini. Anak-anak bilang saya sudah tua enggak usah kerja. Tapi saya mau ngapain kalau enggak kerja? Badan bisa sakit semua,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com