Ingin Ramping, Cicit Soeharto Pakai Sabu

JAKARTA, KOMPAS.com — Dengan memakai sabu, Putri Aryanti Haryowibowo, beranggapan berat badannya akan turun. Hal inilah yang disampaikan Kepala Seksi Pelayanan Medis RS Polri, Dr Karla, ketika ditanya oleh jaksa penuntut umum (JPU) saat menjadi saksi di persidangan dengan terdakwa Putri, cicit Soeharto, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (25/7/2011).

"Zat dipakai sebagai perangsang aktif sehingga jantung aktif, dosis cukup besar sehingga berat badan turun 15 kg, itu proses belajar yang salah, Putri beranggapan, 'Kalau saya pakai sabu maka saya akan turun berat badan'," ujar Karla yang menjadi saksi dalam persidangan tersebut.

Selain itu, lanjut Karla, Putri tergoda menikmati barang haram tersebut juga lantaran terpengaruh oleh teman dan mengikuti lifestyle yang salah. "Rata-rata dari pengaruh lingkungan yang sesama pemakai juga. Setelah diperiksa, dipastikan Putri terjerumus barang haram tersebut karena pola hidup yang salah," ujarnya.

Seperti pemberitaan sebelumnya, Kepala Seksi Pelayanan Medis Rumah Sakit Polri, Dr Karla, mengatakan, putri dari Ari Sigit itu harus segera direhabilitasi. Tujuan rehabilitasi yang akan dilakukan adalah untuk proses penyembuhan dari ketergantungan obat. Karla juga menjamin kalau Putri bisa berhenti dari ketergantungan obat-obat terlarang.

Sebelumnya, melalui tim kuasa hukum, Putri membantah tudingan telah memiliki dan menggunakan narkoba jenis sabu seperti yang didakwakan JPU.

Putri dijerat dengan Pasal 112 jo 127 UU 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Putri ditangkap di Hotel Maharani pada Jumat, 19 Maret 2011. Dalam penangkapan tersebut, turut pula ditangkap dua tersangka lainnya, yakni perwira polisi AKBP ES dan G. Polisi menyita barang bukti berupa 0,88 gram sabu.