Bangalore, Kompas
Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri, Direktorat Jenderal Pemasaran, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, Noviendi Makalam, Kamis (28/7), di Bangalore, India, mengatakan, potensi pasar yang besar itulah yang sangat menggiurkan untuk digarap.
Wartawan
Para pelaku industri ini melakukan misi dagang dan bertemu dengan para pembeli di kota Hyderabad, Chennai, dan berakhir di Bangalore. Dalam perjalanan di tiga kota itu, kata Noviendi, setidaknya telah terjadi 25.110 paket transaksi dengan nilai sekitar 33.320.970 dollar AS atau sekitar Rp 28 miliar dengan kurs Rp 8.550 per 1 dollar AS.
Indikator ini, kata Noviendi, menunjukkan bahwa India memiliki daya beli yang besar. ”Apalagi ini, kan, baru pertama kali kita mengadakan misi penjualan di India. Oleh sebab itu, kita optimistik angka 160.000 kunjungan wisatawan India ke Indonesia itu akan tercapai tahun ini,” katanya.
Masalahnya, tambah Noviendi, kota-kota di Indonesia belum memiliki penerbangan langsung ke kota-kota di India.
Duta Besar Indonesia untuk India Andi M Ghalib, yang hadir di Bangalore, menyatakan, semoga penerbangan langsung dari Indonesia ke India sudah akan dilakukan pada September 2011 mendatang. ”Setidaknya itu janji yang keempat kali dari pihak Garuda kepada saya,” kata Andi Ghalib.