Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesenian Tradisional Disukai Wisman

Kompas.com - 01/08/2011, 17:02 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Yayasan Widya Budaya Yogyakarta, Widi Utaminingsih, mengatakan seni dan budaya tradisional yang sifatnya lokal yang berkembang di pedesaan di Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi daerah itu. "Keberadaan seni dan budaya tradisional yang dimiliki setiap desa, jika digarap dengan baik, diharapkan dapat menjadi atraksi wisata yang menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke desa wisata," katanya di Yogyakarta, Minggu (31/7/2011).

Menurut Widi, mengembangkan desa wisata tanpa sajian atraksi seni dan budaya tradisional lokal akan membuat wisatawan yang berkunjung ke desa itu merasa kurang lengkap, padahal mereka sudah membayar mahal untuk menginap di desa setempat.

Oleh karena itu, perlu upaya mengembangkan serta menghidupkan kesenian tradisional sebagai aset wisata, sehingga diharapkan sektor pariwisata di daerah bisa berkembang, dengan meningkatnya kunjungan wisatawan.

"Dengan menampilkan atraksi seni budaya lokal berarti membantu kelangsungan hidup kegiatan berkesenian di daerah itu, bahkan pelaku seni tersebut dapat memperoleh tambahan penghasilan bagi keluarganya, karena setiap penampilan mereka akan dibayar," kata Widi Utaminingsih yang yayasannya bergerak di bidang studi pengembangan budaya dan pariwisata berbasis potensi lokal.

Widi mengatakan perlu keseriusan untuk mengembangkan dan melestarikan kegiatan seni dan budaya setempat agar mampu menjadi atraksi wisata, karena atraksi seni budaya memiliki hubungan erat dengan parwisata.

"Jika kesenian berkembang, tentu akan menjadi aset bagi desa yang bersangkutan, dan diharapkan sajian atraksi seni budaya lokal tersebut menjadikan desa wisata lebih hidup, dan diminati wisatawan," katanya.

Mengenai kunjungan wisatawan nusantara (wisnus), menurut Widi, potensi wisnus yang besar layak menjadi perhatian para pemangku kepentingan pariwisata di daerah ini. "Wisnus jelas bisa menghidupi pariwisata di daerah, dan untuk itu perlu perhatian khusus agar bisa menarik minat mereka berkunjung ke daerah tersebut, yang salah satunya dengan menghidupkan atraksi seni budaya lokal," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com