Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, Sampai Juga di Labuan Bajo...

Kompas.com - 03/08/2011, 09:19 WIB

KOMPAS.com – Pesawat Fokker 50 yang berkapasitas 40 orang itu akhirnya lepas landas dari Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Wajah-wajah bahagia dengan sorotan mata penuh semangat terpancar dari lima orang muda-mudi lintas daerah.

Ibarat mendapatkan durian runtuh, mereka adalah pemenang kuis Komodo yang diselenggarakan oleh www.indonesia.travel, situs resmi mengenai pariwisata Indonesia yang dikelola Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Sebagai hadiah, para pemenang mendapatkan paket wisata ke Taman Nasional Komodo (TNK) di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Segala tiket pesawat, akomodasi, makan, hingga transportasi selama kegiatan untuk para pemenang difasilitasi Kemenbudpar.

Mereka adalah Dian Anggraini dari Palembang, Saprudi dari Kalimantan Selatan, Rahman Hakim dari Sukabumi, Ryaniko Yusaputra asal Lampung, dan Akhmad Rofieq asal Yogyakarta. Bagi Saprudi, ini laksana mimpi yang menjadi nyata. Sudah lama ia memimpikan sebuah perjalanan wisata ke Taman Nasional Komodo.

Perjalanan berlangsung pada 21-23 Juli 2011. Para pemenang mengunjungi Pulau Rinca, Pulau Komodo, dan Pink Beach. Ketiga lokasi tersebut masuk dalam kawasan TNK. Selain para pemenang, dalam rombongan juga ikut serta rombongan jurnalis media cetak dan media elektronik.

Pesawat Fokker 50 dengan baling-baling itu terbang rendah. Segala panorama di bawah pesawat pun tampak jelas di mata. Gugusan pulau hijau dengan warna biru pekat. Bagaikan lukisan anak-anak yang sedang mewarnai lautan dengan warna biru krayon.

Dian dan kawan-kawan pun tak henti-henti melihat pemandangan lewat jendela pesawat. Beberapa kawannya tak bosan mengambil foto. Bahkan Rahman pun mengambil foto suasana di dalam pesawat.

“Ini pertama kalinya saya naik pesawat,” ujar Rahman polos. Ya, perjalanan dengan pesawat Boeing lalu dilanjutkan dengan pesawat Fokker 50, merupakan pengalaman pertama Rahman naik pesawat. Lalu bagaiman rasanya naik pesawat untuk pertama kalinya?

“Setiap pesawat goyang sedikit saja, saya takut juga. Tapi saya pasrah,” tutur Rahman.

Sampai di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, mereka disambut oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Manggarai Barat.

"Akhirnya, sampai juga di Labuan Bajo," kata Dian sambil sibuk berfoto. Sebuah sambutan berupa rangkaian upacara adat yang disebut Curu Meka atau jemput tamu menanti mereka di Bandara Komodo.

“Artinya semacam terima tamu, ‘curu’ artinya jemput, kalau ‘meka’ tamu,” kata Kepala Dinas Disbudpar Manggarai Barat, Paulus. Pertama-tama prosesi pengalungan selendang. Rombongan diberikan selendang berupa tenun ikat motif Manggarai Barat.

“Kalau di Bali, tamu dikalungi bunga, kita kalungkan selendang,” ujar Paulus. Setelah itu, seorang bapak datang menghampiri rombongan. Ia membawa sebuah wadah dan ayam putih yang masih hidup.

Usut punya usut, hal ini pun masih dalam rangkaian prosesi Curu Meka. Tamu diterima dengan arak putih. Uniknya, wadah untuk arak putih terbuat dari buah labu yang dikeringkan. Wadah tersebut memang kerajinan khas masyarakat setempat.

Paulus menjelaskan arak putih sebagai pertanda tamu yang telah melakukan perjalanan jauh perlu disambut. “Tamu yang dari jauh pasti haus. Jadi untuk menghilangkan dahaga, kami sambut dengan arak putih,” tuturnya.

Sementara itu, ayam putih menyiratkan tuan rumah menerima tamu dengan hati tulus ikhlas, seputih ayam tersebut.

“Ayam itu juga sebagai pertanda untuk menghalau segala rintangan atau roh jahat yang dapat mengganggu perjalanan tamu,” ungkap Paulus. Para pemenang kuis pun tampak terkesima dengan serangkaian acara penjemputan tamu.

Dari Bandara Komodo, rombongan langsung dibawa ke dermaga menuju Taman Nasional Komodo. Raut muka antusias terlihat jelas dari  para pemenang kuis. Ya, mereka begitu bersemangat untuk bisa melihat langsung dari jarak dekat para komodo. Satu hal yang mereka tidak ketahui, dalam beberapa jam ke depan, mereka harus lari menyelamatkan diri dari kejaran komodo. (Bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com