Malioboro Akan Dijadikan "City Walk"

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Upaya menata kawasan Malioboro, Yogyakarta, terus dilakukan. Hal itulah yang menjadi salah satu pembicaraan mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Erman Suparno, yang kini menjadi penasihat Jogja Investor Forum (JIF), Kamis (4/8/2011), ketika bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di kantor Gubernur DIY.

Keduanya membicarakan penataan beberapa kawasan publik. Salah satunya adalah revitalisasi kawasan Malioboro yang terintegrasi dengan Stasiun Tugu Yogyakarta.

"Dalam revitalisasi tersebut, Malioboro yang terintegrasi dengan Stasiun Tugu hingga seputar Alun-alun Utara akan dibuat sebagai kawasan city walk atau kawasan jalan perkotaan untuk para pejalan kaki," ungkap Erman Suparno seusai bertemu Sultan.

Kendaraan seperti becak, lanjut Erman, maupun bendi yang bersih boleh beroperasi. Selain itu, karena Yogyakarta mempunyai air tanah yang cukup baik, maka bentuk pengembangannya adalah berupa kota bawah tanah. Dimulai dari kawasan tidak padat dan penataannya bersifat perumahan.

Lebih lanjut, dijelaskan oleh Erman, kemungkinan penataan tersebut akan dimulai tahun 2012 dan saat ini terdapat 5 investor yang menyatakan tertarik dengan proyek tersebut. "Diperkirakan kebutuhan dana sampai selesai sekitar Rp 1,5 triliun dan untuk pengembangan kawasan stasiun kereta api Tugu sekitar Rp 2 triliun. Semua dana tersebut dari pihak investor," katanya.

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menambahkan, pengembangan kawasan Malioboro ini lebih ditekankan dalam penyediaan lahan parkir kira-kira sampai 30.000 meter persegi, yakni untuk bisa mengatasi kemacetan di Malioboro. "Tetapi, semua itu saat ini masih dalam konsep dan masih dibahas belum ada kepastiannya," ungkap Sultan.