Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Teluk Meriahkan HUT Kota Palu

Kompas.com - 09/09/2011, 02:26 WIB

PALU, KOMPAS.com--Festival Teluk Palu II pada 16 hingga 18 September 2011 akan memeriahkan HUT ke-33 Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada 27 September 2011.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palu, Sudaryano Lamangkona, di Palu, Kamis, mengatakan berbagai kegiatan di Festival Teluk Palu itu bisa memicu semangat masyarakat untuk memeriahkan Hari Jadi Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah ini.

Kegiatan di Festival Teluk Palu antara lain pertunjukkan masyarakat adat, pameran budaya dan industri kreatif, lomba cipta lagu daerah, lomba rebana di atas dokar, lomba layang-layang, pameran wisata kuliner, lomba perahu layar, jelajah wisata Kota Palu, dan pemilihan Putra-Putri Kota Palu.

Selain diikuti peserta dari 10 kabupaten dan satu kota di Provinsi Sulawesi Tengah, Festival Teluk Palu juga diikuti peserta undangan dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, dan Kalimantan.

Sudaryano menyatakan pihaknya menargetkan Festival Teluk Palu yang selama ini merupakan ajang wisata lokal bisa menjadi kegiatan wisata regional di Pulau Sulawesi dan Kalimantan pada 2013.

Target menuju ajang wisata regional itu, menurut Sudaryano, sangat masuk akal, mengingat Teluk Palu berada di tengah Pulau Sulawesi.

Di Kota Palu sendiri banyak terdapat etnis yang mewakili masyarakat Sulawesi, seperti Bugis, Gorontalo, dan Manado.

Etnis terbesar di Kota Palu sendiri adalah Kaili yang banyak mendiami Lembah Palu. "Oleh karenanya sangat masuk akal jika Festival Teluk Palu menjadi ajang wisata regonal," katanya.

Ke depannya lagi, lanjut dia, Festival Teluk Palu diharapkan bisa menjadi ajang wisata nasional guna menyerap banyak kunjungan wisatawan.

Provinsi Sulawesi Tengah sendiri sudah memiliki dua ajang wisata bertaraf nasional yakni Festival Bahari Togean dan Festival Danau Poso yang digelar setiap tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com