BOVEN DIGUL, KOMPAS.com - Tingginya harga-harga kebutuhan pokok, bahan bangunan, dan barang kelontong di Boven Digoel, Papua, yang dipicu sulitnya transportasi dikeluhkan warga setempat.
Berdasarkan pantauan Kompas , di sejumlah toko dan pasar tradisional di Tanah Miring, Boven Digoel, harga barang rata-rata dua kali lipat dibandingkan dengan harga di Jawa. Harga eceran semen, misalnya, mencapai Rp 80.000 per zak sedangkan di Jawa sekitar Rp 40.000 per zak.
Di distrik-distrik yang jauh dari Tanah Merah, ibu kota Boven Digoel, harga semen bahkan bisa mencapai Rp 200.000 per zak. Harga beras kualitas biasa Rp 10.000 per kg, padahal di Jawa sekitar Rp 5.500 per kg. Harga eceran telur ayam mencapai Rp 2.500 per butir.
Florida Bunman (29), warga Kampung Wet Distrik Mandobo, menuturkan, harga-harga yang mahal memberatkan warga. Ini membuat pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sangat tinggi sehingga warga tidak bisa menabung.
"Pendapatan saya dari berjualan sayur rata-rata Rp 100.000 per hari, itu habis untuk belanja kebutuhan sehari-hari, beras, gula, minyak goreng, minyak tanah," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.