Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Disandarkan pada HT dan HP

Kompas.com - 13/10/2011, 11:32 WIB
Ahmad Arif,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

Indira Permanasari & Mohammad Hilmi Faiq

KOMPAS - Malam menjelang. Puncak Sinabung yang mengepulkan asap tebal baru saja lenyap dari pandangan. Senyap menaungi Desa Bekerah, Naman Teran, Karo, Sumatera Utara. Di rumah, sang kepala desa, Naik Sembiring, sibuk mengontak rekannya menggunakan radio panggil.

”Kepala Desa Suka Meriah masuk... Uruk 4... masuk,” suaranya memecah sunyi. Berkali-kali memanggil, tak ada sahutan. Hanya suara gemeresak.

”Kepala Desa Sigarang-garang masuk...,” Naik Sembiring memanggil kepala desa lain. Tak ada jawaban.

Tiba-tiba lampu mati. Gelap seketika menyelimuti. Naik tak menyerah. Ia tetap berupaya mengontak rekannya. ”Di sana lampu mati atau tidak, ya?” ujarnya.

Kali ini terdengar jawaban dari seberang, ”Silakan Kepala Desa Bekerah. Di sini mati lampu juga.” Keduanya kemudian terlibat obrolan tentang listrik yang kerap mati.

”Rupanya karena mati lampu jadi tidak ada kerjaan, ya. Baruhidupkan HT,” komentar Naik Sembiring, yang semula sebal panggilannya diabaikan rekan-rekannya.

Sejak Gunung Sinabung yang berketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut itu tiba-tiba meletus pada 29 Agustus 2010, Naik rajin bertukar kabar dengan kepala desa lain melalui radio panggil alias handy talky (HT) mengenai situasi teranyar Sinabung. Radio panggil tersebut pemberian Pemerintah Kabupaten Karo kepada kepala desa di radius 6 kilometer dari puncak agar berkoordinasi jika terjadi letusan Sinabung.

Setiap kepala desa, menurut Naik, memiliki nama sandi mulai dari Uruk (kampung) 1 hingga 30. Namun, dari 30 HT yang dibagikan, hanya separuh yang diaktifkan. ”Beberapa kepala desa sama sekali tak pernah menghidupkan HT-nya,” katanya.

Naik mengatakan, sebagian rekannya merasa malu menggunakan HT.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

    6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

    Jalan Jalan
    7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

    7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

    Jalan Jalan
    Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

    Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

    Travel Update
    Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

    Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

    Travel Update
    Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

    Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

    Travel Tips
    Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

    Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

    Travel Update
    Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

    Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

    Travel Update
    Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

    Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

    Jalan Jalan
    Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    Travel Update
    KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

    KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

    Travel Update
    Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

    Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

    Travel Update
    Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

    Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

    Travel Update
    Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

    Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

    Travel Update
    Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

    Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

    Jalan Jalan
    Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

    Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com