Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demam Korea Sudah Menginfeksi Indonesia

Kompas.com - 16/10/2011, 03:04 WIB

Di luar semua itu, Korsel dinilai potensial untuk menyumbang lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

Direktur Sarana Promosi Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar), Esthy Reko Astuti, mengatakan, Korsel merupakan salah satu target market yang potensial.

"Korsel salah satu target market yang potensial yang memberikan "share" terhadap perolehan target kunjungan wisman yang signifikan," kata Esthy.

Dari tahun ke tahun jumlah wisman asal negeri di Semenanjung Asia Timur itu yang melancong ke Indonesia terus bertambah.

Pada 2010 ,jumlah wisman Korsel mencapai 275.999 orang dengan total pendapatan 251,05 juta dolar AS. Sementara pada 2011, angka itu ditargetkan melonjak hingga 360.000 orang.

Tercatat dalam periode Januari-Agustus 2011 jumlah wisman Korea yang datang ke Indonesia telah mencapai 270.808 orang. Angka itu sekaligus menjadikan Korsel sebagai negara keempat tahun ini yang memberikan kontribusi jumlah wisman ke Indonesia terbanyak setelah Singapura, Malaysia, dan Jepang.

Ia mengatakan, negara asal "Winter Sonata" itu memiliki karakter pasar dengan minat terutama pada produk-produk atau paket wisata honeymoon, golf, dan leisure yang sangat pas dengan segmen pasar Indonesia.

Menurut dia, Indonesia memiliki daya tarik yang lebih dalam hal destinasi wisata untuk bulan madu, golf, ataupun leisure dibandingkan negara kompetitor di kawasan Asia Tenggara yang lain. "Produk-produk tersebut di Indonesia sangat "wonderful", kompetitif, dan ’affordable’," katanya.

Korsel juga dinilai tidak termasuk negara yang terdampak resesi global secara signifikan seperti halnya Jepang.

Mempertimbangkan berbagai potensi tersebut, pihaknya bertekad akan lebih intensif dan serius menggarap pasar Korsel yang selama ini menjadi 10 besar negara penyumbang  wisman utama ke Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com