Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petualangan Arkeologi hingga ke Mahameru

Kompas.com - 14/11/2011, 12:27 WIB

RANU PANI, KOMPAS.com — Setelah tertunda selama sepekan karena cuaca buruk, tim Ekspedisi Cincin Api Kompas dijadwalkan akan melakukan pendakian ke Gunung Semeru, Jawa Timur, Selasa (15/11/2011). Pandakian dilakukan melalui jalur pos Ranu Pani, Ranu Kumbolo, Kali Mati, Arcopodo, Mahameru.

Pendakian ke gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa ini akan memfokuskan pada liputan petualangan dan arkeologi. Para pendaki umumnya ke Gunung Semeru sekadar berolahraga alam bebas, jarang berpetualang sambil mengeksplorasi situs-situs arkeologi di jalur pendakian yang bernilai sejarah tinggi.

Di Ranu Kumbolo terdapat prasasti yang diperkirakan dibuat oleh masyarakat masa Singosari hingga Majapahit yang melakukan perjalanan spritual ke Gunung Semeru. Berdasarkan literatur juga masih ada temuan artefak yang fisiknya sekarang tidak diketahui. Tim mencoba melacak peninggalan yang hilang tersebut.

Situs dan temuan yang ada itu membuktikan bahwa gunung menjadi orientasi spiritual masyarakat dulu. Permukiman atau tempat tinggal berada tidak jauh dari gunung.

"Kita bisa tahu bahwa masyarakat dulu tidak menjauhi dari gunung. Bahwa gunung berapi itu membahayakan, itu pasti, tapi masyarakat sejak dulu justru mendekati gunung berapi. Mereka punya cara dan upaya agar bisa hidup berdampingan dengan gunung berapi," kata Dwi Cahyono, arkeolog dari Malang yang akan ikut dalam pendakian.

Upaya itu, menurut Dwi, bersifat religi-magis dengan adanya candi atau bangunan-bangunan suci yang dibuat untuk meredam murka gunung api. Selain itu, yang terpenting juga ada upaya yang bersifat teknologi, yaitu dengan ditemukannya sudetan atau terusan. Kedua upaya tersebut menunjukkan bahwa upaya mitigasi telah dilakukan masyarakat sejak lama.

Cuaca masih ekstrem

Siang ini, tim ekspedisi sedang berada di kawasan Gunung Bromo, Desa Cemorolawang, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, bersiap melakukan perjalanan menuju pos Ranupani.

Sebelumnya, dini hari tim dibagi dua bergerak menuju Penanjakan dan Desa Ngadirejo. Di Penanjakan, tim mendokumentasi kaldera Bromo sekaligus memantau cuaca Gunung Semeru yang saat itu tertutup awan. Sedangkan tim kedua yang ke Ngadirejo meliput dampak letusan Gunung Bromo tahun lalu yang banyak menimpa masyarakat setempat.

Selama perjalanan saat dari Tumpang, Malang, terutama menjelang sore hingga malam selalu dibayangi cuaca ekstrem. Ketika tim berada di kaldera Bromo, tepatnya di kawasan "Teletubbies" hingga naik ke kawah Bromo, hujan tak kunjung reda.

Perhitungan saat pagi hari cenderung tidak hujan, tim ekspedisi memutuskan mendaki ke Gunung Semeru besok hari. "Tapi cuaca di Semeru tetap tidak bisa diprediksi, kita tetap mendaki namun jika cuaca kian buruk akan diputuskan untuk kembali dan mengatur jadwal lagi," kata Ahmad Arif, ketua tim ekspedisi.

Ikuti perkembangan Ekpedisi Cincin Api di: www.cincinapi.com atau melalui facebook: ekspedisikompas atau twitter: @ekspedisikompas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

    Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

    Jalan Jalan
    7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

    7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

    Travel Tips
    Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

    Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

    Travel Tips
    Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

    Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

    Travel Update
    Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

    Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

    Travel Update
    Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

    Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

    Travel Update
    Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

    Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

    Travel Tips
    Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

    Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

    Travel Update
    Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

    Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

    Hotel Story
    3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

    3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

    Travel Tips
    Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

    Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

    Jalan Jalan
    Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

    Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

    Travel Update
    5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

    5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

    Jalan Jalan
    Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

    Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

    Travel Update
    5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

    5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com