Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalsel Siapkan Festival Terapung

Kompas.com - 15/11/2011, 06:31 WIB

BANJARMASIN, KOMPAS.com--Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Selatan (Kalsel) menyiapkan aneka kue tradisional khas pada festival pasar terapung yang digelar 24-26 November 2011.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kalsel, Drs.H.Mohandas Hendro Hendrawan, di Banjarmasin Senin mengatakan,  dengan tersedianya aneka kue maka ajang itu menjadi "surga" bagi penikmat kue-kue tradisional tersebut.

Sebagai pendukung festival pasar terapung pihaknya juga menyiapkan festival kampung Banjar. Di Kampung Banjar itulah nantinya ditampilkan kue khas dari 13 kabupaten/Kota se-Kalsel, katanya.

Dengan demikian, kata dia, kue khas Banjar yang saat ini sudah sulit ditemukan pada hari-hari biasa, bahkan sudah hilang akan kembali ditampilkan  di acara tersebut.

Selain itu, juga akan ditampilkan kue khas Banjar yang selama ini wajib dihidangkan pada acara adat di Kalsel yaitu 41 macam kue tradisional.

Kue-kue tersebut, mulai dari kue cucur, kue apam, kue cincin, serabi, kue beras dan beberapa kue yang sebagian besar sudah tidak dikenali lagi oleh generasi muda.

"Di Kampung Banjar nanti akan menjadi "surga" bagi pecinta kue Banjar, mungkin tidak hanya 41 macam kue, tetapi ratusan jenis kue khas yang cukup lezat dan manis," katanya.

Dalam kampung Banjar itu terdapat 30 stand dari sejumlah daerah yang menampilkan tentang  industri pariwisata yang ada di Kalsel dengan tempat di Depan Korem 101 Antasari.

Selain kue, panitia juga menggelar olahraga tradisional yang hampir punah sebagai upaya mengenalkan kepada generasi muda terhadap olahraga tradisional yang ada di daerah ini.

Festival yang telah menjadi agenda tahunan Kementerian Pariwisata diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisata ke kota Seribu Sungai ini.

Ke depan kata Mohandas, pihaknya akan kembali menghidupkan sungai bukan hanya sebagai pusat pariwisata tetapi juga mengembalikan fungsinya sebagai pusat bisnis yang saat tergerus pusat bisnis modern.

"Saat ini festival yang telah kita gelar belum memberikan dampak peningkatan kesejahteraan bagi para pedagang kecil khususnya pedagang pasar terapung," katanya.

Justru yang menikmati keuntungan adalah agen perjalanan, hotel dan penyedia jada akomodasi lainnya.

Diharapkan, kedepan festival juga bisa menjadi perantara bisnis pedagang pasar terapung dengan pengusaha besar misalnya hotel, rumah makan maupun supermarket.

"Kita berharap pedagang pasar terapung bisa menjadi pemasok sayuran, ikan maupun buah-buahan bagi hotel dan lainnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com