Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Cuaca Buruk Perairan Merauke

Kompas.com - 15/12/2011, 22:16 WIB
Erwin Edhi Prasetyo

Penulis

MERAUKE, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Merauke, mengingatkan potensi terjadinya cuaca buruk di perairan laut daerah itu pada awal tahun 2012 akibat siklon tropis di perairan utara Australia.

Terkait itu, SAR (search and rescue) Merauke meningkatkan kesiagaan dan memantau wilayah perairan yang rawan terjadi kecelakaan laut.

Mahubessy George, Kepala Stasiun Meteorologi Mopah Merauke, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Balai Besar Wilayah V Papua di Merauke, Papua, Kamis (15/12/2011), mengungkapkan, periode Januari-Maret merupakan puncak musim hujan di daerah itu, dengan tingkat curah hujan mencapai sekitar 260 milimeter per bulan.

"Bulan-bulan depan harus waspada. Pada saat itu tinggi gelombang laut akan sekitar 3,5 meter hingga 5 meter," kata Mahubessy.

Ia mengatakan, wilayah perairan Selatan Merauke atau di perairan utara Australia adalah jalur lintasan siklon tropis.

Munculnya siklon tropis di perairan utara Australia akan berdampak adanya gelombang laut tinggi di laut Arafuru, dan curah hujan sangat lebat di Merauke. Kecepatan angin badai siklon tropis itu bisa mencapai sekitar 120-200 kilometer per jam. "Kalau badai tropis itu muncul, jangan pernah coba-coba berlayar," kata Mahubessy.

Untuk mendeteksi munculnya badai tropis, lanjut Mahubessy, BMKG akan memasang radar cuaca di Merauke pada tahun 2012. Dengan radar itu diharapkan bisa dilakukan deteksi dini arah badai, sehingga dapat mengingatkan nelayan maupun pelayaran saat badai itu muncul. Lintasan siklon tropis itu dekat dengan wilayah Merauke.

Kepala Kantor SAR Merauke, Suyanto Samijan, menyatakan, pihaknya meningkatkan kesiagaan menghadapi cuaca buruk. SAR Merauke telah membuat beberapa skenario, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk adanya kecelakaan laut akibat cuaca buruk di perairan Merauke.

"Sejumlah titik rawan terjadi kecelakaan laut mendapat perhatian khusus, di antaranya di sekitar muara-muara sungai. Kecelakaan laut biasanya terjadi di wilayah tertentu, terutama di daerah muara sungai karena selain cuaca buruk, di situ ada pertemuan arus yag kuat, ujar Mahubessy.

Samijan mengaku selalu mendapat data-data terbaru dari BMKG tentang perkembangan cuaca dan tinggi gelombang laut. Pihaknya mengimbau, perusahaan pelayaran melengkapi kapal-kapalnya dengan EPIRB (Emergency Position Indicati ng Radio Beacon) yaitu perangkat elektronik yang dalam situasi darurat akan secara otomatis menunjukkan posisi kapal dan identitas kapal.

Untuk kapal-kapal motor rakyat yang tidak memiliki perangkat komunikasi memadai, agar melengkapi diri dengan radio amatir sehingga bila mendapat hambatan dapat memakainya untuk meminta bantuan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com