Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takabonerate Menyuguhkan "Surga" Atol

Kompas.com - 23/12/2011, 12:34 WIB

Pulau Jinato dihuni 1.327 penduduk yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Tempat ini pula yang menjadi tuan rumah Festival Takabonerate. Penduduk menerima tamu yang datang untuk menginap di rumah mereka. Pada waktu senggang, Anda bisa bercengkerama dengan penduduk yang dengan senang hati akan menyuguhkan kopi atau teh.

Perjuangan

Melancong ke Takabonerate memang membutuhkan perjuangan dan kesabaran. Keterbatasan sarana dan prasarana, seperti air tawar, resor, dan sinyal telekomunikasi di pulau, adalah tantangan untuk mengembangkan pariwisata. Kapal laut sebagai satu-satunya andalan untuk menuju Takabonerate harus disewa dengan biaya mencapai Rp 2 juta karena belum ada pelayaran reguler.

Lama dan mahalnya perjalanan membuat turis kadang lebih memilih berwisata di Selayar yang tak kalah menggoda. Kawasan pantai timur Selayar, misalnya, dikenal sebagai titik penyelaman para pencandu selam.

Jowvy Kumala (41), karyawan perusahaan telekomunikasi di Makassar, menyempatkan diri menyelam di kawasan pantai timur sebelum ke Takabonerate. ”Biotanya menarik karena banyak ikan besar. Serasa di kampung ikan bisa melihat hiu sirip putih dan ikan bumphead dari dekat,” ujar perempuan yang pernah menyelam di Taman Nasional Bunaken dan Raja Ampat tersebut.

Wisata di Selayar bisa menjadi pelipur lara bagi yang gagal bertolak ke Takabonerate. Inilah setidaknya misi yang tengah diemban pemerintah setempat. ”Untuk membangun wisata bahari, kami mulai dari Selayar dulu karena untuk ke Takabonerate memang sulit,” ujar Bupati Selayar Syahrir Wahab.

Di Selayar, jangan lupa membeli emping, salah satu oleh-oleh-oleh khas. Lalu, ketika kembali ke Bulukumba, sempatkan singgah di Semenanjung Bira yang dikenal sebagai pusat pembuatan perahu pinisi. Di kawasan ini juga tersedia miniatur pinisi untuk buah tangan.

Dengan emping, miniatur pinisi, dan pelayaran yang menantang, tentulah Anda sulit melupakan sensasi Selayar dan sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com