Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliner Indonesia Jadi Tren, Kini dan Nanti

Kompas.com - 24/12/2011, 14:48 WIB

KOMPAS.com - Seiring bertambahnya kreativitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dunia kuliner juga akan terus berkembang. Beragam varian makanan mulai dari makanan kecil, makanan utama, sampai makanan penutup juga punya banyak varian yang sangat disukai masyarakat Indonesia.

Setelah sempat 'dikuasai' serbuan kuliner barat, tahun 2011 merupakan tahun kebangkitan kuliner tradisional Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya restoran-restoran yang menghadirkan berbagai kreasi makanan asli dari Indonesia. Sejumlah pakar kuliner, secara terpisah, menjelaskan alasan di baliknya.

"Setelah selingkuh lama dengan makanan barat, masyarakat Indonesia kangen untuk makan makanan tanah airnya," ungkap Arie Parikesit, salah satu pendiri komunitas kuliner Jalansutra beberapa waktu lalu di Jakarta.

Selain rasa kangen terhadap makanan asli Indonesia, kebanggaan dan keinginan untuk menggaungkan kenikmatan citarasa kuliner Indonesia pun juga diperkuat dengan dikukuhkannya salah satu masakan Indonesia yaitu, rendang sebagai makanan terlezat di dunia. Makanan asli Sumatera Barat ini menempati posisi pertama dari 50 makanan paling lezat di dunia pilihan pembaca dari voting di situs CNNGo.com.

Salah satu faktor utama yang membuat makanan Indonesia bisa diterima di dunia internasional adalah adanya faktor bumbu yang spesifik dan khas yang ditambahkan ke dalam makanan Indonesia. Dan yang perlu diingat, Indonesia merupakan negara penghasil rempah yang besar dan lengkap maka tak heran jika makanan Indonesia mengandung campuran rempah dan bumbu yang banyak dan khas.

Meski dalam segi rasa ada kemiripan dengan makanan di negara lain, seperti Mediterania, Arab, atau India, namun Indonesia tetap punya citarasa dan ciri khasnya sendiri. "Inilah yang jadi kekuatan dalam makanan Indonesia dan yang sulit dilupakan orang yang sudah pernah menyantapnya," tukas chef Margie Gunawan kepada Kompas Female beberapa waktu lalu di Jakarta.

Tak hanya itu, keinginan untuk melestarikan makanan khas Indonesia ini juga dilakukan untuk melindungi adanya pengakuan kekayaan kuliner asli Indonesia oleh negara tetangga. Namun, sayangnya kuliner bukan bagian bendawi yang bisa dipatenkan, namun hanya bisa dilestarikan. Maka sepanjang tahun 2011 ini tak heran jika pesona kuliner lokal Indonesia semakin bersinar, seperti rendang, semur dengan beragam citarasanya, opor ayam, nasi uduk, gudeg, pindang patin juga nasi goreng yang istimewa termasuk bagi Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Makanan tradisional yang sehat
Berada di penghujung tahun 2011 sembari merangkak memasuki tahun 2012, pergeseran tren kuliner belum terlihat berubah drastis.

"Yang pasti, di tahun 2012 mendatang, makanan tradisional Indonesia akan lebih populer lagi jauh melebihi tahun 2011," ungkap pakar kuliner Sisca Soewitomo kepada Kompas Female melalui hubungan telepon.

Diakui Sisca, rasa bangga dan cinta tanah air masyarakat Indonesia pun semakin tinggi, dan juga adanya pengakuan dunia membuat masyarakat Indonesia semakin berani unjuk gigi akan makanan khas daerahnya masing-masing. Namun, bedanya kali ini masyarakat Indonesia sudah mulai peduli kesehatan.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

    Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

    Travel Update
    5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

    5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

    Jalan Jalan
    5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

    5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

    Hotel Story
    Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

    Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

    5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

    Travel Tips
    Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

    Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

    Travel Update
    6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

    6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

    Travel Tips
    Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

    Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

    Hotel Story
    Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

    Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

    Hotel Story
    Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

    Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

    Travel Update
    10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

    10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

    Jalan Jalan
    Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

    Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

    Travel Update
    Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

    Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

    Travel Update
    Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

    Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

    Travel Update
    Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

    Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com