Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata, Rumah Tradisional dengan Sentuhan Modern

Kompas.com - 15/01/2012, 11:19 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

TOMOHON, KOMPAS.com - Desa wisata melalui PNPM Mandiri oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berbasis komunitas. Setiap desa memiliki fokus pengembangan yang berbeda-beda.

“Misalnya Lombok dan Bali, desa wisatanya berfokus pada mengembalikan desa tersebut sebagai desa tradisional. Tapi dibuat lebih nyaman supaya wisatawan bisa ke sana,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu saat mengunjungi Desa Kakaskasen 1 di Tomohon, di sela-sela acara ASEAN Tourism Forum (ATF), Sabtu (14/1/2012).

Mari mengatakan wisatawan yang datang dapat melihat pembuatan kerajinan khas desa tersebut dan dapat membelinya langsung. Ke depan, lanjutnya, diharapkan wisatawan dapat tinggal di desa wisata tersebut yaitu dengan menginap di homestay yang dikelola oleh masyarakat setempat.

“Seperti di desa wisata di sekitar Candi Borobudur dan Yogyakarta, tamu-tamu bisa tinggal (menginap) di situ. Yang menginap tidak hanya wisatawan asing, tapi banyak juga wisatawan dalam negeri,” ungkap Mari.

Dia berharap dengan kunjungan wisatawan ke desa-desa wisata agar dapat lebih memahami tradisi dan budaya di setiap desa tersebut, selain juga agar masyarakat setempat lebih sejahtera.

Desa wisata, lanjut Mari, adalah usaha mengembangkan dan menjaga tradisi desa setempat. “Misalnya rumah di desa itu, tidak yang beton dan tehel seperti rumah modern. Tapi tetap pakai rumah tradisional. Dari dulu mereka sudah pakai rumah tradisional itu dan harus dipertahankan,” kata Mari.

Hanya saja, tambahnya, walaupun masih kental dari sisi berkehidupan secara tradisional, masyarakat setempat tetap harus mendapatkan sisi modernitas, yaitu misalnya mendapatkan pasokan listrik dan air.

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kemenparekraf, Bakri menyebutkan ke depan akan ada rencana berupa program bersama pengembangan desa wisata antar negara ASEAN terutama antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com