Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Busan, Kami Datang...

Kompas.com - 18/01/2012, 09:51 WIB

Hanya itu yang dia bisa. Ditanya apa pun dengan bahasa Inggris atau Indonesia, dia nyaris selalu menjawab, ”seribu, tiga ribu, delapan ribu.” Bahkan, ketika kami iseng-iseng bertanya dalam bahasa Sunda, ”Jang...jang, ieu teh naon? (mas-mas, ini apa sih?)”, dia memberi jawaban yang sama, ”Seribu, tiga ribu, delapan ribu,” sambil menunjuk barang yang dia maksud.

Kami tertawa terbahak-bahak dan ia pun ikut tertawa. ”You’re my boss. Gamsahamnida (terima kasih),” katanya.

Hari itu semua terasa menyenangkan hingga tak terasa malam telah tiba. Nampo-dong kian ramai dan cantik. Pohon-pohon artifisial dan lampu-lampu bersinar terang. Ada panggung hiburan yang menggelar lomba karaoke di sudut Nampo. Beberapa kelompok gadis cantik dan laki-laki tampan bergantian naik ke atas pentas untuk menyanyi dan menari atraktif ala girlband dan boyband.

Seusai menonton acara itu, sebagian penonton bergerak ke pasar ikan tidak jauh dari Nampo-dong. Seperti di kawasan Marunda, pengunjung memilih ikan yang baru diangkat dari laut dan menyerahkannya ke kedai-kedai untuk dimasak. Malam yang indah kami tutup dengan makan di sebuah kedai.

Menara Busan

Esok hari, kami berkunjung ke Youngdusan Park, taman publik yang dikelola sangat apik. Letaknya di belakang kawasan Nampo-dong, di puncak sebuah bukit. Kita tidak perlu bersusah payah menaiki ratusan anak tangga sebab tersedia tangga jalan hingga puncak.

Di gerbang taman, patung Chungmoogong atau Admiral Yi Sunshin berdiri gagah seperti menyambut setiap pengunjung. Sorot mata patung itu mengarah lurus ke kawasan pelabuhan Busan dengan latar belakang bukit biru. Di belakang patung terhampar plaza nan luas. Pengunjung berkumpul di sini sambil menikmati pemandangan sore yang berkilauan cahaya. Beberapa pasang kekasih menambatkan ”gembok cinta” di pagar taman sambil berharap cinta tertambat hingga waktu memisahkan mereka.

Menjelang sore, para pengunjung naik ke puncak Menara Busan yang berdiri menjulang di ujung taman. Dari puncak menara itu, kita bisa melihat kota Busan secara keseluruhan, sama halnya kalau kita melihat Jakarta dari puncak Tugu Monas.

Pemandangan kota Busan yang terhampar terasa begitu damai. Kabut tipis yang menyelimuti kota membuat cahaya lampu terasa lembut dan romantis. Sampai-sampai kita lupa, negeri itu masih dalam status perang melawan Korut sejak 50 tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com