Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk Hambat Pengiriman Bantuan ke Kepulauan Seribu

Kompas.com - 27/01/2012, 03:01 WIB

Jakarta, Kompas - Pengiriman bantuan untuk korban bencana hujan disertai angin kencang di Pulau Kelapa dan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Kamis (26/1), terkendala angin kencang dan gelombang tinggi di Laut Jawa yang mencapai 2 meter. Untuk membantu korban, warga di kedua pulau itu bergotong royong menyediakan makanan dan minuman.

Kapal Praja I yang mengangkut bantuan makanan dan minuman yang berangkat dari Pelabuhan Marina, Kamis pukul 07.00, tak dapat langsung menembus Pulau Kelapa. Bupati Kepulauan Seribu Ahmad Lutfi yang turut serta di kapal itu mengatakan, kapal terpaksa transit lebih dari empat jam di Pulau Untung Jawa akibat cuaca buruk. Kapal baru berlayar kembali ke Pulau Kelapa pukul 13.00.

”Pukul 13.00 berangkat, baru sampai di Pulau Kelapa pukul 15.00. Ini di luar kebiasaan, biasanya dari Untung Jawa ke Pulau Kelapa hanya kurang dari satu jam,” kata Lutfi.

Sementara tim dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kepulauan Seribu yang membawa empat gergaji mesin juga tertahan di Pulau Untung Jawa hingga sore hari. Padahal, gergaji mesin itu dibutuhkan untuk memangkas dan memotong pohon tumbang akibat hujan disertai angin kencang yang menerjang Pulau Kelapa dan Pulau Harapan pada Rabu lalu.

Kapal Badan SAR Nasional hingga Kamis sore juga masih tertahan di Distrik Navigasi Tanjung Priok Kelas I, Kalijabat, Tanjung Priok. Kapal itu bermuatan logistik untuk keperluan dapur umum Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI serta food kit dan hygiene kit dari PMI.

Jumlah warga yang mengungsi di Pulau Kelapa dan Pulau Harapan mencapai 1.250 jiwa. Mereka adalah warga yang rumahnya rusak diterjang angin kencang. Data dari Kecamatan Kepulauan Seribu Utara menyebutkan, 132 rumah rusak berat, 195 rumah rusak sedang, dan 221 rumah rusak ringan.

Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, gelombang laut setinggi 2 meter akan berangsur turun selama tiga hari ke depan. Seperti pada tanggal 27 Januari, gelombang di Laut Jawa menjadi 1,5 meter.

Camat Kepulauan Seribu Utara Atok Bahroni mengatakan, penanganan korban bencana saat ini tak hanya terkonsentrasi pada bantuan makanan. Pihaknya juga berupaya memberikan pemulihan psikologi bagi anak-anak di kedua pulau itu dengan memberikan terapi menggambar yang dikelola relawan PMI.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengungkapkan, musibah bencana angin kencang di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu telah menjadi perhatian khusus Pemerintah Provinsi DKI untuk segera ditangani.

Fauzi memerintahkan agar tiang listrik segera diperbaiki karena jaringan listrik itu baru beroperasi Desember lalu.

”Saya minta perbaikan tiang listrik itu didahulukan karena listrik sangat dibutuhkan oleh warga di sana. Listrik juga bisa menghidupkan pompa air untuk kebutuhan air bersih,” katanya.

(LKS/ARN/MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com