Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenparekraf Rampungkan Renstra dan Struktur Organisasi

Kompas.com - 08/02/2012, 21:09 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) akhirnya resmi menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) setelah terbitnya Perpres No. 92 Tahun 2011 pada Desember 2011. Selain itu telah disetujui pula struktur organisasi dan tata kerja Kemenparekraf oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara pada 27 Januari 2012.

"Setelah 100 hari sejak Kemenparekraf diumumkan, akhirnya sekarang resmi," tutur Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu dalam jumpa pers usai pertemuan dengan Komisi X DPR RI di Pullman Central Park, Jakarta, Rabu (8/2/2012).

Mari menuturkan pihaknya telah merampungkan Rencana Strategis (Renstra) dan struktur organisasi. Terutama struktur untuk ekonomi kreatif.

"Kalau pariwisata selama ini sudah berjalan, sejak dari masa Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata," ungkapnya.

Mari menjelaskan terdapat dua direktorat jenderal (ditjen) yang baru yang berhubungan dengan ekonomi kreatif. Pertama adalah Ditjen Ekonomi Kreatif berbasis Seni dan Budaya. Sementara ditjen baru yang kedua adalah Ditjen Ekonomi Kreatif berbasis Media, Desain, dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

"Jadi ada tujuh eselon 1 dengan dua ditjen baru. Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata ada tambahan yaitu Direktorat Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Even," jelas Mari.

Ia menambahkan pembentukan direktorat baru tersebut agar antara Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata dengan Ditjen Pemasaran Pariwisata dapat bersinergi. Sebab, lanjutnya, di Ditjen Pemasaran Pariwisata terdapat Direktorat Promosi Konvensi, Insentif, Even, dan Minat Khusus.

"Pengembangan Destinasi yang menyiapkan produknya dan pemasaran yang mempromosikan ke pasar-pasar yang sesuai," ungkap Mari.

Selain itu, di Ditjen Pemasaran Pariwisata terdapat pergantian direktorat yaitu Direktorat Sarana Promosi Pariwisata menjadi Direktorat Pencitraan Nasional, karena akan berurusan dengan national branding.

Sedangkan untuk Ditjen Ekonomi Kreatif berbasis Seni dan Budaya terdiri dari Direktorat Pengembangan Industri Perfilman, Direktorat Pengembangan Seni Pertunjukan dan Industri Musik, dan Direktorat Pengembangan Seni Rupa.

Ditjen Ekonomi Kreatif berbasis Media, Desain, dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi akan membawahi Direktorat Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Direktorat Desain dan Arsitektur, dan Direktorat Kerja sama dan Fasilitasi.

Mari juga mengungkapkan penetapan target pada Renstra sampai dengan 2014. Pada tahun 2011, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mencapai 7,648 juta. Sementara target di tahun 2012 sebesar 8 juta untuk wisman.

"Tahun 2014 targetnya 8,6 juta wisman. Untuk wisnus (wisatawan nusantara), target di tahun 2014 sebanyak 276 juta perjalanan," kata Mari.

Di tahun 2012, wisnus mencapai 237 juta perjalanan. Target wisnus tahun 2012 sendiri sebesar 245 juta perjalanan. Sedangkan penerimaan devisa dari pariwisata di tahun 2011 mencapai 8,6 miliar dollar AS. Sedangkan target penerimaan devisa dari pariwisata di tahun 2014 adalah 9 miliar dollar AS.

"Pariwisata bukan hanya tentang mensejahterakan masyarakat, penyerapan tenaga kerja, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Tapi juga peningkatan kualitas hidup, termasuk kecintaan pada negeri sendiri. Itu bisa digerakkan melalui pariwisata dan ekonomi kreatif," jelas Mari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, Mulai Rp 190 RIbu

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, Mulai Rp 190 RIbu

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com