Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chiang Mai - Chiang Rai, Mawar Kembar dari Utara

Kompas.com - 26/02/2012, 17:44 WIB
Windoro Adi

Penulis

oleh Windoro Adi

Chiang Mai dan Chiang Rai. Dua provinsi tujuan wisata di kawasan pegunungan Thailand Utara ini hampir mirip satu sama lain, seperti mawar kembar dari utara. Wisata alam dan budayanya, sajian kulinernya, produk kerajinannya, bahkan candi-candinya.

Jangan heran, sebab kedua wilayah ini dibangun oleh Raja Mengrai dari Kerajaan Lannathai. Ia meninggalkan banyak candi di kedua provinsi. Dengan kemampuannya berdiplomasi dan sikapnya yang terbuka serta suka berdamai, Mengrai menyatukan kekuatan raja-raja kecil di Thailand Utara. Dari kawasan inilah bangsa Thai mulai terbentuk.

Chiang Rai atau Kota Raja, menjadi ibukota pertama Kerajaan Lannathai. Tahun 1296, Mengrai memindahkan ibukota Lannathai ke Chiang Mai. Chiang Mai berarti Kota Baru. Karena keindahan kotanya, kota Chiang Rai dijuluki Mawar dari Utara. Agar terlindung dari serangan Kerajaan Burma (kini Negara Myanmar), dibangunlah tembok dan parit.

Tetapi pembangunan tembok dan parit yang mengelilingi ibukota itu sia-sia saat Kerajaan Lannathai melemah. Secara bergantian, kerajaan ini dikuasai Kerajaan Burma dan Ayutthaya sebelum akhirnya dikuasai Raja Taksin dari Kerajaan Siam.

1980-2000
Tahun 1980, Chiang Rai dikembangkan menjadi kawasan wisata.Tetapi tanggal 12 Februari lalu, selama lima hari, rombongan Badan Narkotika Nasional (BNN) termasuk sejumlah wartawan, memilih mengunjungi Chiang Rai.

Mereka datang melakukan studi banding mengubah kawasan ladang ganja terbesar di dunia yang berada di Aceh dan Sumatera Utara, menjadi kawasan wisata dan agroindustri.

Itulah yang dilakukan Puteri Sangwan atau Somdej Phra Srinagarindra Boromajajajonani, Ibunda Raja Thailand Bhumibol Adulyadej. Ia mampu mengubah ladang candu di Doi Tung, menjadi kawasan agrowisata dan pusat kerajinan. Doi Tung adalah bagian dari kawasan ladang candu Segitiga Emas di perbatasan Myanmar dan Laos.

Meski Chiang Rai baru dikembangkan sebagai kawasan wisata tahun 2000, tetapi kini pamornya tak kalah bersinar dengan Chiang Mai. Tidak seperti Chiang Mai yang lebih kaya dengan peninggalan masa lampau, saat Chiang Rai dikembangkan menjadi kawasan wisata, sebagian kawasan ini masih miskin dan menjadi ladang candu (opium). Sebagian pegunungan rusak karena praktek ladang candu yang berpindah.

Puteri Sangwan mengawali karyanya di Chiang Rai tahun 1988. Ia mengubah Doi Tung menjadi kawasan perkebunan kopi, kacang macademia, sentra kerajinan keramik, kertas, dan tenun. Ia dijuluki Mae Fah Luang yang artinya ibu suri raja yang turun dari langit. Julukan itu muncul karena saat mengunjungi kawasan miskin terpencil di pegunungan, ia menggunakan helikopter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, Mulai Rp 190 RIbu

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, Mulai Rp 190 RIbu

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com