Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Aktivitas Bikin Otak Tetap Tokcer

Kompas.com - 03/03/2012, 19:13 WIB

KOMPAS.com - Sebuah riset terbaru yang melibatkan hampir 7.000 pegawai negeri sipil Inggris mengungkapkan bahwa fungsi otak manusia akan menurun setelah memasuki usia 45 tahun. Temuan ini sekaligus membantah riset sebelumnya yang menyebutkan bahwa fungsi otak menurun pada usia 60 tahun.

Dr Michael Merzenich, profesor emeritus dari University of California, San Francisco Amerika Serikat, mengatakan, penurunan fungsi otak pada perempuan cenderung lebih lambat ketimbang pria karena perbedaan hormonal. Tapi apabila wanita telah melalui masa menopause, penurunan kognitifnya lamban laun akan setara dengan laki-laki memasuki usia 65 tahun, kata Merzenich.

Merzenich, yang juga CEO Scientific Learning Corporation dan Posit Science, telah mempelajari plastisitas otak selama bertahun-tahun. Perusahaannya telah mengembangkan program perangkat lunak untuk menguji dan memperkuat otak - semacam alat untuk "olahraga otak" dan dia menyamakan dengan latihan untuk tubuh. Plastisitas otak (neuroplasticity) adalah kemampuan otak melakukan reorganisasi dalam bentuk adanya interkoneksi baru pada saraf

"Anda benar-benar dapat melatih otak secara sistematis untuk menyempurnakan dan memperkuat kemampuannya dengan bentuk latihan intensif," katanya.

Merzenich mengatakan bahwa ada cara yang lebih sederhana untuk membantu meningkatkan fungsi otak, termasuk daya ingat, pengolahan, dan persepsi melalui kegiatan sehari-hari berikut ini:

1. Membaca

Selain memperluas wawasan dan informasi, membaca juga dapat membantu meningkatkan fungsi otak. Riset 2009 yang dilakukan para ahli di Mayo Clinic menunjukkan bahwa membaca memberikan pengaruh positif khususnya pada orang dewasa setengah baya dan lebih tua. Membaca buku dan kegiatan kognitif lainnya dapat menurunkan risiko gangguan kognitif ringan (MCI), yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer.

2. Berjalan dan melihat sekitar

Mengasah fungsi otak bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, misalnya berjalan. Cobalah berjalan di sekitar lingkungan rumah Anda dan rekam semua yang Anda lihat. Setelah sampai di rumah, rekonstruksikan kembali secara rinci rute perjalanan dan segala macam hal yang Anda lihat.  

"Ini adalah bentuk latihan mental yang sangat penting karena membuat mesin otak kita tetap hidup," kata Merzenich

3. Belajar sesuatu yang baru

Melakukan sebuah aktivitas yang baru dan belum pernah Anda lakukan sebelumnya terutama yang merangsang kerja otak patut Anda coba. Bermain catur atau mengisi TTS (teka teki silang) adalah salah satu bentuk permainan yang cukup menantang fungsi kognitif Anda. "Otak adalah mesin belajar dan pada dasarnya perlu belajar baru," katanya.

4. Ikut kegiatan sosial

Ikut terlibat dalam setiap kegiatan sosial sehari-hari sangat penting tidak hanya untuk menjauhkan Anda dari rasa kesepian tetapi juga untuk melatih bagian terpenting dari otak yang didedikasikan untuk kognisi sosial.

"Terlibat dalam sebuah kegiatan sosial sangat bernilai. Cara ini terbukti baik untuk kesehatan otak Anda," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com