Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palopo-Mangkutana-Ampana, Jalur Touring Kelas Dunia

Kompas.com - 12/03/2012, 21:07 WIB

Paimo mengatakan, beberapa temannya petouring Jerman dan Belanda memuji jalur tersebut sebagai jalur eksotis di Garis Wallacea. "Mereka sangat terkesan dengan jalur itu. Seorang teman dari Jerman yang melintas sendiri di jalur Poso-Ampana begitu kagum dengan hutan dan sabana di daerah Ampana," tuturnya.

Kami yang mencicipi bagian awal jalur itu, Kamis (8/3/2012) merasakan sendiri pesonanya. Jalan aspal relatif mulus tidak terlalu ramai oleh kendaraan. Meski begitu kami tetap harus waspada karena semua kendaraan melaju kencang. Jalan relatif landai dan tidak ada tanjakan berat yang merajam dengkul.

Kami melalui perkampungan penduduk, persawahan, kebun durian, kelapa sawit, dan  nipah. Sisa-sisa kebun kakao juga terselip diantara permukiman penduduk. Kabupaten Luwu Utara sedang musim durian. Sepanjang jalan terutama dari desa Buangin sampai Sabbang lapak durian berjejer di pinggiran jalan. Lalu lalang mobil pick up dan sepeda motor yang mengangkut durian begitu sering melintas.

Durian sini relatif kecil namun bonggol buah banyak dan dagingnya manis. Buah itu dijual Rp 15.000 per tiga buah yang diikat tali rotan. Musim durian berlangsung Februari sampai Mei. Jadi ini memang saat yang tepat bagi penggemar durian.

Kebun durian tersebar di sepanjang perjalanan mulai dari Desa Walanreng di Kabupaten Luwu Utara sampai ke Wotu di Kabupaten Luwu Timur. Durian yang melimpah dari wilayah ini dikirim hingga ke Makassar dan kota-kota besar di Sulsel dan Sulteng. Sayangnya, penganan olahan dari durian tidak tampak dikembangkan masyarakat. Setidaknya seperti yang terlihat di toko-toko penganan dan penjual durian di sepanjang jalan.

Buah lain yang juga sedang panen saat ini diantaranya rambutan, duku, langsat, pepaya, dan semangka.

Palopo-Pendolo

Idealnya, jalur Palopo-Ampana bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian pertama Palopo-Pendolo (pinggiran Danau Poso) sepanjang 250 km bisa ditempuh dalam dua etape atau dua hari bersepeda. Pesepeda bisa menginap di Mangkutana yang berjarak 148 km dari Palopo. Jika jarak tidak tercapai, bisa menginap di Bone-Bone yang berjarak 91 km dari Palopo.

Penginapan Murni jadi tempat yang cukup layak untuk transit. Fasilitasnya sederhana namun cukup bersih. Kalau bosan dengan kamar mandi biasa, tinggal nyebur ke sungai berair jernih yang mengalir dekat penginapan. Di belakang penginapan berdiri deretan pegunungan yang diselimuti awan. Diantara Bone-Bone-Mangkutana terdapat sejumlah lokasi wisata pantai dan goa.

Waktu istirahat sehari di Bone-Bone atau Mangkutana bisa digunakan untuk memulihkan tenaga. Sebab keesokan harinya harus menghadapi perjalanan berat menuju Pendolo melintasi puncak bukit berketinggian 1.300 meter diatas permukaan laut dengan panjang jalur sekitar 50 kilometer.

Devin mengatakan, jalan Trans Sulawesi ruas Palopo-Masamba-Mangkutana-Pendolo-Pamona Utara-Ampana sepanjang 450km memang potensi besar bagi wisata khusus turing bersepeda. Sayang jika potensi itu tidak dikembangkan lebih lanjut untuk mengangkat perekonomian masyarakat setempat dan negara.

Potensi itu bisa dikembangkan dengan kerja sama lintas sektoral. Pertama, masalah keamanan wilayah dibenahi. Selanjutnya fasilitas umum seperti tempat makan, penginapan juga dipersiapkan. "Libatkan masyarakat setempat misalnya untuk membuka warung makan atau penginapan dan menjalin kerjasama dengan operator. Itu langkah ke depan," tuturnya.

Langkah penting lainnya adalah  mulai memperkenalkan kembali kepada masyarakat, khususnya pesepeda. Masyarakat setempat juga perlu digugah untuk menyiapkan diri. "Kalau ada kemauan dari semua pihak pasti bisa," tuturnya. (Max Agung Pribadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com