AMBON, KOMPAS
Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Barnabas Orno mengatakan, Rabu (14/3), bandara kini hanya di Kisar, pulau yang berada di bagian paling barat dari MBD. Bandara tersebut memiliki landasan pacu 1.000 meter sehingga hanya pesawat kecil yang bisa mendarat/terbang, seperti pesawat Cassa 212.
Pesawat-pesawat dari Kisar melayani terbang ke Ambon, ibu kota Maluku, dan Kupang, ibu kota Nusa Tenggara Timur. Waktu tempuhnya dari Kisar satu sampai dua jam, tak seperti dengan kapal laut yang membutuhkan waktu satu hari (Kupang) sampai satu minggu (Ambon).
Namun, posisi bandara yang berada di Kisar menyulitkan warga dari pulau lain di MBD untuk menjangkaunya. Dari Pulau Moa dan pulau-pulau di sekitarnya (berada di bagian tengah MBD) ke Kisar dibutuhkan waktu sekitar 12 jam. Adapun dari Pulau Babar dan sejumlah pulau di sekitarnya (bagian paling timur MBD) ke Kisar dibutuhkan waktu sekitar satu hari.
Pembangunan bandara di Pulau Moa dengan panjang 1.200 meter itu dimulai tahun lalu, dengan dana dari pusat senilai
Adapun di Babar, Wakil Gubernur Maluku Said Assagaf meminta Dishub Maluku mengkaji dulu. “Cukup dengan landasan pacu 800 meter, sehingga digunakan pesawat kecil seperti Cassa 212,” kata Said seraya menilai transportasi udara bisa jadi alternatif warga.