Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balikpapan Ada Pasar Khusus Batu Permata

Kompas.com - 24/03/2012, 13:07 WIB

KOMPAS.com - Kalau Anda berkunjung ke Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, belum lengkap rasanya kalau belum mampir ke Pasar Inpres Kebun Sayur. Disana banyak ditemui berbagai macam batu mulia, aksesoris wanita mulai kalung, gelang, anting, bros, souvenir, tasbih dan kain batik khas Dayak, Kaltim ada disini.

Lokasinya hanya sekitar satu jam dari Bandara Sepinggan dan cukup memudahkan para wisatawan yang ingin berbelanja  ke pasar batu–batu mulia tersebut. Perhiasan wanita beragam mulai kalung sampai gelang rapi digantung beraneka macam warna-warni di berbagai toko. Sedangkan perhiasan batu mulia  dalam kotak-kotak kecil yang harganya jutaan ditaruh di dalam etalase.

Berbagai macam model kalung wanita berbahan manik dan batu mulai harga Rp 15.000 sampai jutaan dijual tergantung bahan apa yang digunakan. Apabila mengandung bahan safir, kecubung, dan merah delima asli pasti harganya jutaan. Sedangkan yang murah-meriah beruntai batu bahan imitasi.

Layaknya pasar pada umumnya, pembeli dibolehkan untuk menawar batu-batu mulia yang dibelinya. Namun rata-rata harga yang ditawarkan setiap kios hampir sama dan turun harganya pun tak banyak sekitar Rp 5.000-an untuk perhiasan yang berharga Rp 100 ribuan.

Pembeli  dibolehkan juga membeli batunya saja atau yang sudah berbentuk cincin dari emas asli. Jenis batu mulia atau batu permata yang dijual di Pasar Inpres teramai di kota minyak ini beraneka ragam mulai batu akik, kecubung, safir, delima, akuamarin, zamrud sampai intan berlian ada disini. Batu perhiasan itu dijual mulai harga Rp 25.000 sampai puluhan juta tergantung karat dari berlian intannya,

Semakin bagus kualitas batu tentu semakin mahal harganya. Batu yang bagus yang berwarna bening dan yang kualitas rendah kelihatan banyak seratnya. Kualitas batu mulia tergantung juga kualitas kristalnya. Kristal batu mulia terbentuk dari berbagai mineral yang mengalami perubahan dan penumpukkan selama puluha tahun di alam.

Batu permata yang asli akan terasa dingin apabila ditempel di pipi wajah Anda. Permata asli juga  lebih berat timbangannya daripada permata palsu. Permata asli lebih bening dan untuk pembeli yang ragu-ragu ada kaca pembesar dan alat testing berlian di penjual permata Pasar Kebun Sayur untuk tes keasliannya.

Souvernir berbagai macam kerajinan suku dayak seperti rumah dayak, mandau, gelang akar, kaos, gantungan kunci khas dayak  dan batik-batik khas Kaltim yang bercorak binatang laut cumi-cumi dan kepiting  serta corak mandau juga dijual di pasar yang selalu ramai didatangi wisatawan lokal ini.

Pasar ini hanya berlantai  satu dan ada beberapa kios penjual perhiasan sehingga para pembeli tak perlu khawatir merasa capek memutari isi pasar.  Letak antara kios juga amat berdekatan sehingga tidak memerlukan waktu lama untuk memutari isi pasar. Yang membuat betah lama wanita berbelanja disini karena aneka ragam corak bentuk dan warnanya maka untuk membeli perhiasan bisa memerlukan waktu satu jam lebih karena kebingungan sendiri memilih  warna yang cocok dengan baju-baju yang dimiliki.

Makanan oleh-oleh khas Kaltim yaitu kerupuk amplang kuku macan juga tersedia di pasar ini. Harga yang ditawarkan mulai Rp 10.000 untuk kemasan kecil dan Rp 25.000 kemasan besar. Pelayan toko dengan  ramah juga mempersilakan para pembeli untuk mencicipi kerupuk amplang di piring kecil bagi pembeli yang ragu-ragu dengan rasanya. (Asita DK Suryanto, asita@djojokoesoemo.com)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com