Desa ini terkenal sebagai obyek wisata budaya bagi turis asing. Biasanya setelah mampir ke desa ini, para turis melanjutkan perjalanan ke Pantai Candi Dasa yang cantik.
Desa Trunyan. Jika lebih senang berpetualang, bisa mengunjungi Desa Trunyan di Kintamani, Kabupaten Bangli. Letaknya berada di Danau Batur. Untuk mencapai desa ini, Anda harus naik perahu menuju Trunyan dengan menyeberangi Danau Batur.
Ciri khas keunikan desa ini adalah upacara kematiannya yang berbeda dengan tempat lain di Bali. Jenazah di desa ini tidak dikubur. Melainkan diletakkan begitu saja di area kuburan, yaitu di bawah pohon kemenyan. Anehnya, walau pengunjung bisa melihat dengan jelas tengkorak-tengkorak manusia, tak tercium bau dari tempat jenazah.
Tak heran, desa ini paling diincar turis untuk mengenal tradisi upacara kematiannya yang unik. Biasanya, selain mengunjungi Desa Trunyan, turis juga akan bersantai di sekitar pinggir Danau Batur atau mendaki Gunung Batur.
Desa Panglipuran. Desa yang satu ini kalah tenar dibanding Desa Trunyan dan Desa Tenganan. Desa yang terletak di Kabupaten Bangli ini perlu menempuh perjalanan sekitar 1 jam dari Ubud, Gianyar.
Jika Anda mampir ke desa ini, maka bersiaplah terheran karena sangat jarang turis domestik yang berwisata ke Desa Panglipuran. Sebaliknya, turis asing terutama usia lanjut usia banyak yang mendatangi Desa Panglipuran.
Keunikan desa ini adalah tata desa yang begitu rapi dan cantik. Bukan sekedar arsitektur khas Bali yang memang unik, tetapi rumah-rumah di desa ini diatur seragam. Pengunjung seakan terlempar ke dimensi lain dengan rumah-rumah berpagar sama hingga berpintu sama.
Rumah-rumah ini tertata di kanan dan kiri jalan utama. Jalan utama berbatu selaras dengan pintu atap berbatu. Jalanan ini menanjak ke atas dan membagi desa ke tiga bagian sesuai konsep Tri Hita Karana (hubungan manusia dengan sesama, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan).
Saat Anda berjalan di jalan ini, Anda seakan-akan sedang melakukan sebuah perjalanan spiritual. Ya, di ujung jalan itu, tepat di paling atas adalah Pura Penataran sebagai tempat paling suci dan tempat sembahyang para penduduk setempat.
Tak hanya arsitekturnya yang khas, penduduk Desa Panglipuran sangat ramah. Mereka tak segan-segan menawari pengunjung untuk mampir dan masuk ke dalam rumah. Di dalam, Anda bisa berfoto-foto dan melihat langsung dapur yang masih menggunakan kayu bakar. Beberapa rumah juga menjual aneka suvenir hasil karya sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.