Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalteng Berkali-kali Minta Tambahan Kuota BBM

Kompas.com - 10/04/2012, 20:47 WIB
Dwi Bayu Radius

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com- Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota di Kalimantan Tengah sudah berkali-kali meminta penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Namun, permintaan itu belum direspons sehingga kuota dianggap tak memadai dan memicu antrean panjang pembeli BBM.

Wakil Gubernur Kalteng Achmad Diran seusai meninjau antrean di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) Jalan Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalteng, Selasa (10/4/2012), mengatakan, permintaan penambahan kuota BBM untuk Kalteng belum mendapatkan jawaban.

Pemprov Kalteng sudah empat kali meminta penambahan kuota BBM setidaknya sejak tahun 2011. Terakhir, surat dikirim pada awal Maret 2012. Pemprov Kalteng meminta kuota BBM pada tahun 2012 sebesar 314.778 kiloliter (kl) premium, 240.416 kl solar, dan 184.596 kl minyak tanah.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan realisasi kuota pada tahun 2011 sebesar 272.807 kl premium, 173.340 kl solar, dan 143.206 kl minyak tanah. "Padahal, kalau permintaan penambahan kuota itu bisa dipenuhi, antrean panjang pembeli BBM di Kalteng yang masih terjadi saya kira bisa berkurang," papar Diran.

Indikasi kuota BBM yang tak memadai terlihat dari stok solar di SPBU Jalan Tjilik Riwut Palangkaraya sudah habis sekitar pukul 13.00. Solar sudah habis tapi antrean kendaraan yang belum diisi BBM masih panjang. "Jadi, kuota perlu ditambah," katanya.

Wakil Wali Kota Palangkaraya, Maryono, menjelaskan, pihaknya sudah menyampaikan permintaan penambahan kuota BBM sebanyak tiga kali. Ia tidak mengetahui berapa jumlah penambahan BBM yang diminta Pemerintah Kota Palangkaraya namun panjangnya antrean pembeli BBM merupakan gambaran tidak mencukupinya stok BBM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com