Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Wisata Bawah Air Bangka Rusak

Kompas.com - 23/04/2012, 15:23 WIB
Irene Sarwindaningrum

Penulis

SUNGAILIAT, KOMPAS.com - Sejumlah situs wisata bawah air di pesisir timur Pulau Bangka rusak seiring maraknya penambangan timah lepas pantai. Sebagian besar gugusan terumbu karang di kawasan itu mati tertimbun lapisan lumpur dan pasir.

Terumbu karang yang mati tersebut di antaranya terdapat di Karang Kering Rebo dan Karang Kering Bambeng Bui. Keduanya terletak di Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung. Dalam penyelaman yang dilakukan sejumlah wartawan dan peneliti yang difasilitasi Komunitas Babel Cinta Laut (KBCL) di dua lokasi itu, Senin (23/4), terlihat gugusan terumbu karang yang mati berwarna kecoklatan dan dilapisi sedimen.

Tak ada lagi ikan-ikan di gugusan terumbu karang yang rusak tersebut. Di Karang Kering Rebo, sekitar 60 persen terumbu karang seluas 6 hektar mati. Adapun 40 persen masih relatif baik. Sedimentasi yang mengakibatkan kerusakan terumbu-terumbu karang di pesisir timur Bangka terjadi sejak kapal-kapal isap dan tambang inkonvensional (TI) apung banyak menambang timah di kawasan itu sekitar tahun 2007.

Seperti terlihat, kapal-kapal isap dan puluhan TI apung itu terus-menerus memompakan limbah pasir dan lumpur ke laut selama beroperasi. Tambang-tambang timah lepas pantai tersebut juga terlihat bebas berpindah dan memilih lokasi menambang.

"Dalam setahun ada sekitar 72 juta meter kubik limbah sedimentasi yang dihasilkan 73 unit kapal isap," kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Bangka Belitung Ratno Budi. Selain kedua lokasi itu, kerusakan terumbu karang juga terjadi pada beberapa lokasi penyelaman lainnya seperti Karang Kering Air Kantung, Pulau Lampu Penyusuk, dan Parit Pulau 3 Jebus.

Kondisi ini membuat wisata bawah air Bangka suram. Instruktur Selam "Emas Diving" Sakinawa(57) mengatakan, dampak kerusakan terumbu karang membuat jumlah wisatawan asing berkurang drastis.

"Tahun 2011 saya cuma menerima 7 wisatawan asing yang ingin menyelam di sini. Padahal pada 2005 saya bisa mengantar sekitar 30 tamu asing," ucapnya. Sakinawa mengatakan guna menyelamatkan wisata bawah air Bangka, pemerintah harus segera memberlakukan penataan zona. Artinya kawasan penambangan dibedakan dari pariwisata dan perikanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com