Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menemukan "Barongko" di Tengah Jakarta

Kompas.com - 15/05/2012, 19:38 WIB
Dyama Khazim Setyadi

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Bagi banyak orang di Jakarta, Barongko menjadi hal yang asing, apalagi jika dikaitkan dengan nama makanan. Hal tersebut yang mendorong Sukma, seorang perantau asal Makassar membuat sebuah warung kecil yang menjual makanan tersebut di kawasan Bintaro.

"Biar yang dikenal dari Makassar nggak cuma coto sama pisang ijo aja, jadi kita bikin tempat yang jualan makanan rumah dari Bugis," tutur Sukma kepada Kompas.com, Selasa (15/5/2012).

Ditemui di outlet barunya Desa Koe Delima di Kawasan Plaza Festival, Sukma menuturkan bahwa dirinya sebenarnya tidak berniat sama sekali untuk membuat sebuah tempat makan. Namun karena didorong oleh teman-teman sesama perantau asal Makassar, dia memberanikan diri membuat sebuah tempat makan keluarga yang menyajikan makanan rumahan khas Bugis.

"Sebenarnya, di Makassar ada makanan namanya barongko. Jadi kita mau ngenalin makanan ini ke orang-orang di luar Makassar," ujar Sukma sambil mengenalkan makanan sejenis puding namun terasa berampas ketika berada di mulut.

Barongko, menurut Sukma, merupakan makanan khas Bugis yang biasa digunakan sebagai sajian seremonial, seperti upacara adat dan pernikahan. Makanan yang dibungkus daun pisang tersebut berbahan dasar pisang yang dihaluskan. Barongko biasa dihidangkan di bosara, sejenis mangkuk berkaki yang ditutupi tudung.

"Karena banyak yang minta bikin tempat makan Makassar di Jakarta, jadinya kita bikin di tengah Jakarta," tutur Sukma.

Ibu tiga anak ini juga menyampaikan bahwa dengan membuat tempat makan dengan sajian khas Makassar yang ada di pusat Jakarta, beberapa komunitas Makassar dan perantau yang berasal dari kota "Anging Mamiri" menjadikan tempatnya sebagai pusat berkumpul.

"Bahkan besok katanya arisan keluarga mau dipindah ke sini," tambah Sukma.

Dalam membangun outletnya, Sukma menyampaikan bahwa semuanya dikerjakan oleh satu keluarganya. "Yang bikin desain warung, adek saya. Yang bikin resep juga saudara, yang jualan saya sendiri. Investornya juga dari saudara," jelasnya.

Dengan adanya outlet makanan miliknya, Sukma berharap dapat lebih memperkenalkan kuliner khas Bugis. Tidak hanya masakan yang sudah banyak dikenal sebelumnya, tetapi juga masakan baru yang masih asing oleh masyarakat di luar Makassar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

    5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

    Travel Tips
    Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

    Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

    Travel Update
    Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

    Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

    Travel Update
    Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

    Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

    Travel Tips
    Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Travel Update
    Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

    Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

    Jalan Jalan
    7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

    7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

    Travel Tips
    Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

    Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

    Travel Tips
    Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

    Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

    Travel Update
    Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

    Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

    Travel Update
    Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

    Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

    Travel Update
    Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

    Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

    Travel Tips
    Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

    Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

    Travel Update
    Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

    Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

    Hotel Story
    3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

    3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com