Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bung Karno Jadi Magnet Ekonomi

Kompas.com - 19/05/2012, 06:38 WIB

Oleh Runik Sri Astuti

Industri pariwisata di Kota Blitar, Jawa Timur, tak hanya memacu berkembangnya industri kreatif yang berbasis kerajinan rakyat. Sektor ini juga membuka keran ekspor sekaligus menyuburkan industri jasa dan perdagangan, seperti hotel dan restoran. Di kota kecil di selatan Jatim ini, industri pariwisata jadi tulang punggung ekonomi rakyat setempat.

Sejak berabad silam, Blitar tumbuh sebagai kota kecil penuh pesona. Kawasan di kaki Gunung Kelud (1.730 meter di atas permukaan laut) ini memiliki hawa sejuk dan panorama alam yang memukau serta sarat budaya lokal. Sebagai kota tua, Blitar juga menyimpan romantisme sejarah yang luar biasa. Sungguh, potensi bagi berkembangnya industri pariwisata.

Peluang semakin terbuka lebar ketika Presiden RI pertama Soekarno memilih kota berpenduduk sekitar 200.000 jiwa ini sebagai peristirahatan yang abadi. Pilihan itu seolah jadi penyempurna kehidupan masa kecilnya di rumah almarhum kakaknya, Soekarmini Wardoyo. Di kemudian hari, rumah itu dikenal sebagai Istana Gebang Soekarno.

Rekam jejak

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Pariwisata Daerah Kota Blitar Abu Mansyur mengatakan, tanpa dipromosikan, Blitar sudah terkenal sampai ke luar negeri. Pamor Kota Blitar identik dengan Bung Karno. Kota ini merekam jejak sang proklamator sejak ia kecil hingga meninggal dunia, lengkap dengan romantika kehidupannya yang unik.

”Banyak orang datang ke Blitar, ya, karena Bung Karno. Asumsi itu diperkuat dengan fakta meningkatnya kunjungan ke tempat-tempat wisata yang terkait erat dengan putra sang fajar ini. Seperti Makam Bung Karno, Perpustakaan Bung Karno, dan belakangan Istana Gebang Soekarno,” ujarnya.

Dinas pariwisata mencatat jumlah kunjungan wisatawan Nusantara ataupun wisatawan asing tahun 2010 sebanyak 1.029.511 orang. Jumlah itu meningkat pada tahun 2011 menjadi 1.119.465 orang. Data ini dihimpun dari tiga destinasi wisata paling diminati, yakni Makam Bung Karno, Perpustakaan Bung Karno, dan Wisata Sumber Udel.

Tidak berlebihan jika Bung Karno diklaim sebagai magnet pariwisata Kota Blitar. Di Tanah Air, tidak ada kota yang mampu mengungguli Blitar ketika berbicara tentang Soekarno. Berangkat dari potensi inilah, Pemerintah Kota Blitar serius menggarap industri pariwisata.

Buktinya, pemerintah daerah membeli Istana Gebang seharga Rp 30 miliar. Setiap tahun juga dianggarkan biaya perawatan rutin. Tahun 2011, misalnya, biaya perawatan Istana Gebang dialokasikan Rp 50 juta dan Rp 200 juta untuk Makam Bung Karno.

Sekretaris Dinas Pariwisata Juari menambahkan, Kota Blitar juga memiliki wisata agro. Dukungan di sektor ini diberikan dalam bentuk pengembangan desa wisata perkebunan belimbing di Kelurahan Karangsari dan desa wisata kerajinan kayu di Kelurahan Tanggung.

Untuk mempromosikan produk kerajinan kepada wisatawan, pemda tak segan merogoh kas Rp 486 juta. Para pelaku usaha juga dibantu Rp 15 juta dan koperasi pedagang Rp 10 juta melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim.

Usaha mengembangkan industri pariwisata tidak berhenti di situ. Baru-baru ini, Program Nasional Masyarakat Mandiri (PNPM) Mandiri di Blitar dikembangkan untuk mengadakan pelatihan kerajinan ukir dan bantuan bahan baku kerajinan di Kelurahan Tanggung. Nilainya Rp 65 juta pada tahun 2011.

Pada saat yang sama, di Kelurahan Karangsari, PNPM Mandiri tahun 2011 menyalurkan bantuan Rp 65 juta. Uang itu untuk pengembangan pembuatan sarana tanaman belimbing dan markisa serta pengadaan bibit dan komposter.

Rasakan manfaat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Promo Masuk Ancol Gratis mulai 1 Juni 2024, Simak Syaratnya

Ada Promo Masuk Ancol Gratis mulai 1 Juni 2024, Simak Syaratnya

Travel Update
Maskapai Ini Punya Penerbangan Bersama Anjing, Harganya Rp 97 Jutaan

Maskapai Ini Punya Penerbangan Bersama Anjing, Harganya Rp 97 Jutaan

Travel Update
Dieng Caldera Race 2024 Digelar mulai 7 Juni 2024

Dieng Caldera Race 2024 Digelar mulai 7 Juni 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Koryu Space Japan Foundation, Gratis Masuk

Cara Berkunjung ke Koryu Space Japan Foundation, Gratis Masuk

Travel Tips
Traveler Wajib Tahu, Ini Kelebihan E-Paspor ketimbang Paspor Biasa

Traveler Wajib Tahu, Ini Kelebihan E-Paspor ketimbang Paspor Biasa

BrandzView
Puas dengan Pelayanan, 98 Persen Jemaah Ingin Umrah Kembali Bersama Jejak Imani

Puas dengan Pelayanan, 98 Persen Jemaah Ingin Umrah Kembali Bersama Jejak Imani

Travel Update
Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai Kamis Ini di JCC Senayan

Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai Kamis Ini di JCC Senayan

Travel Update
Pertemuan Asosiasi Pemda di Asia Pasifik Digelar Bersama Likupang Tourism Festival 2024

Pertemuan Asosiasi Pemda di Asia Pasifik Digelar Bersama Likupang Tourism Festival 2024

Travel Update
Desainer Indonesia Akan Pamer Kain dan Batik di Italia Bulan Depan

Desainer Indonesia Akan Pamer Kain dan Batik di Italia Bulan Depan

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Pasar Antik Cikapundung, Siapkan Uang Tunai

4 Tips Berkunjung ke Pasar Antik Cikapundung, Siapkan Uang Tunai

Jalan Jalan
Pasar Antik Cikapundung, Tempat Pencinta Barang Lawas di Bandung

Pasar Antik Cikapundung, Tempat Pencinta Barang Lawas di Bandung

Jalan Jalan
KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

Travel Update
Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Travel Update
 Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com