Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPK: Perjalanan Dinas Fiktif Mulai Berkurang

Kompas.com - 29/05/2012, 18:51 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Hasan Bisri mengklaim kasus perjalanan dinas yang tidak bisa dipertanggungjawabkan atau fiktif telah berkurang. Ia menyebutkan, sudah banyak orang di kementerian/lembaga yang takut melakukan hal itu.

"Pada dasarnya di kementerian/lembaga, mereka menyatakan memang ada. Tetapi, perlu kami sampaikan, ada kecenderungan yang signifikan sekarang ini karena mereka pada umumnya takut juga. Karena terus terang saja persoalan ini begitu mudahnya diungkap. Jadi, hanya orang-orang nekat yang masih melakukan itu," kata Hasan di DPR, Selasa (29/5/2012).

Ia menerangkan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah melakukan audit terkait dengan perjalanan dinas fiktif. Setelah ditemukan hal yang salah, BPK pun memerintahkan oknum untuk mengembalikan uang yang diperoleh dari perjalanan dinas fiktifnya ke kas negara.

Badan ini juga memerintahkan untuk memberikan sanksi kepegawaian kepada oknum yang melakukan. Akan tetapi, kata dia, audit tidak dilakukan secara menyeluruh. BPK hanya melakukan metodologi sampling.

Hal ini, kata Hasan, memang berlaku di seluruh dunia. Karena itu, BPK berharap aparat pengawas internal di setiap kementerian/lembaga aktif melakukan pengujian lebih luas.

"Di seluruh dunia itu tidak ada audit seperti sensus, pasti menggunakan metodologi sampling. Karena begitu banyak transaksi seperti itu," lanjutnya. "Dan, yang lebih penting lagi adalah komitmen dari semua pejabat pembuat komitmen untuk tidak lagi melakukan hal seperti itu," ungkap Hasan.

Selain karena audit, ia mengatakan, system at cost telah berlaku di pemerintahan pusat. Dengan sistem ini, pegawai yang akan melakukan perjalanan dinas ke suatu tempat pasti harus membawa surat jalan dan stempel yang ditandatangani pejabat di sana. Pegawai pun masih harus membuktikan dengan tiket dan boarding pass.

"Kalau hanya tiket belum tentu naik, tapi kalau boarding pass pasti naik pesawat," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com