Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liput Antrean BBM, Wartawan "Kompas" Dipukul Massa

Kompas.com - 29/05/2012, 19:03 WIB
M Suprihadi,
Reny Sri Ayu

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kekerasan terhadap wartawan yang sedang melaksanakan kegiatan jurnalistik kembali terjadi. Wartawan Kompas Reny Sri Ayu dan wartawan Mercusuar Moechtar Mahyuddin dipukuli massa pengantre bahan bakar minyak di SPBU Bungku, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Selasa (29/5/2012).

Akibat pemukulan itu, Reny mengalami mual dan muntah serta sakit di ulu hati, sementara Moechtar memar di rahang. "Sekarang saya baik-baik saja dan Moechtar akan divisum. Kami sedang di Polsek Bungku sekarang," kata Reny yang dihubungi dari Jakarta, sekitar pukul 18.30.

Tindak kekerasan itu, menurut dia, terjadi saat dia dan Moechtar tengah meliput antrean BBM di SPBU satu-satunya di Bungku. Semula peliputan berjalan lancar dan tidak ada masalah. Reny bahkan sempat mewawancarai para pengantre dan mengambil gambar. Sejumlah pengantre juga dengan senang hati diwawancarai.

"Sekitar pukul 13.30 Wita, saya dan Moechtar tiba di SPBU Bungku. Saat itu, antrean sangat panjang, baik di dalam maupun luar SPBU. Saya juga melihat banyak jeriken yang berjejer," papar Reny.

Setelah Reny mengambil gambar, Moechtar gantian mengambil gambar. "Saya kemudian wawancara dengan warga yang sedang mengantre di luar SPBU. Saat itu, semua lancar-lancar saja. Warga juga dengan senang hati memberikan keterangan soal kelangkaan BBM dan sulitnya mereka mendapatkan BBM," lanjutnya.

Pengantre yang bekerja sebagai nelayan juga mengeluh terpaksa sering tidak melaut karena sulitnya mendapatkan BBM. "'Sekitar pukul 14.45 Wita, saat masih wawancara, saya mendengar suara ribut-ribut di dalam, tepat di samping antrean motor dan jeriken. Saya berlari untuk melihat apa yang terjadi. Saya melihat Moechtar sudah dikepung warga, kebanyakan pemilik jeriken," katanya.

Reny pun mendekat ke kerumunan bersama polisi, petugas satpol PP, dan anggota babinsa. "Kami mencoba melerai massa yang beringas dan berusaha merampas kamera. Tapi ,mereka tidak peduli, bahkan salah seorang sempat bilang, 'Itu juga wartawan, temannya'," kata Reny.

Saat itulah, Reny merasa terkena pukulan di perut, bagian ulu hati. Karena massa makin beringas, Reny dan Moechtar lari, tetapi massa terus mengejar hingga hampir 1 kilometer dari SPBU.

Mereka akhirnya diselamatkan seorang pengendara mobil dan saat ini melapor ke Polsek Bungku.

Untuk diketahui, Reny berada di Morowali guna meliput karut-marut soal tambang. Ketika berada di lapangan, dia mendapat informasi adanya dugaan penyelewengan distribusi BBM bersubsidi ke pertambangan.

Harus diusut

Di Jakarta, Wakil Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus kekerasan terhadap wartawan yang sedang melaksanakan kerja jurnalistiknya.

"Sesuai dengan UU Pers, kegiatan jurnalistik Reny harus mendapat perlindungan dari aparat polisi," kata Budiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Travel Update
231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

Travel Update
Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Travel Update
Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Travel Update
Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Travel Update
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Tingkatkan Kunjungan Wisman

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Tingkatkan Kunjungan Wisman

Travel Update
Jumlah Pengunjung Gunung Telomoyo Pecahkan Rekor pada Juni 2024, Tembus 63.126 Orang

Jumlah Pengunjung Gunung Telomoyo Pecahkan Rekor pada Juni 2024, Tembus 63.126 Orang

Travel Update
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sektor Parekraf Bisa Apa?

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sektor Parekraf Bisa Apa?

Travel Update
5 Tempat wisata anak di Jakarta yang murah, di Bawah Rp 50.000

5 Tempat wisata anak di Jakarta yang murah, di Bawah Rp 50.000

Jalan Jalan
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

Travel Update
Ada Diskon Traveloka hingga 68 Persen untuk Liburan Sekolah 2024

Ada Diskon Traveloka hingga 68 Persen untuk Liburan Sekolah 2024

Travel Update
Konser Musik di Tangerang Ricuh, Sandiaga: Jangan Sampai Citra Baik Konser Dicoreng

Konser Musik di Tangerang Ricuh, Sandiaga: Jangan Sampai Citra Baik Konser Dicoreng

Travel Update
Digitalisasi Perizinan Event Disahkan Presiden Joko Widodo Hari Ini

Digitalisasi Perizinan Event Disahkan Presiden Joko Widodo Hari Ini

Travel Update
Liburan Sekolah Bertemu dengan Barbie di Supermal Karawaci

Liburan Sekolah Bertemu dengan Barbie di Supermal Karawaci

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com