Sayangnya, Lingayan belum digarap sebagai pulau wisata. Padahal, orang-orang yang pernah datang ke pulau ini mengaku tak puas hanya datang sekali. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tolitoli Ruslan H Syamsuddin mengaku sudah membuat rencana induk untuk pembenahan destinasi wisata terutama pulau-pulau di Tolitoli, di antaranya Lingayan.
”Hanya saja rencana ini terkendala anggaran. Kami membuka peluang pada investor yang ingin masuk. Bahkan master plan (rencana induk) yang sudah kami buat, kami bawa juga hingga kementerian terkait. Sejauh ini sudah ada beberapa yang berminat walau masih butuh proses untuk realisasi,” kata Ruslan.
Jika sekadar makan, jarak tempuh Lingayan-Ogotua yang 15 menit, memungkinkan pengunjung mendapatkan makanan. Di desa ini terdapat banyak warung dengan beragam menu terutama ikan hasil tangkapan nelayan.
Pilihan lain, tinggal meminta warga Lingayan menyiapkan makanan atau membayar ikan hasil tangkapan mereka untuk diolah. Harganya dijamin terjangkau. Jauh lebih nikmat lagi membakar ikan ramai-ramai di pesisir atau di bawah rindangnya pepohonan. Nasi dan sambal serta sayur, tinggal meminta dibuatkan oleh warga.
Bagaimana dengan urusan menginap? Rumah-rumah warga juga bisa untuk disewa dengan harga yang tentu saja jauh dari tarif hotel. Apalagi jika ingin menikmati tidur di rumah panggung milik warga, dengan beralas kasur, menikmati keseharian mereka. Rumah-rumah milik warga, termasuk rumah bantuan pemerintah lumayan memadai untuk menginap.
Mari melepas penat sembari mereguk suasana damai di beranda Nusantara ini...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.