Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Menarik Wisatawan Berkualitas

Kompas.com - 16/06/2012, 11:53 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

CIANJUR, KOMPAS.com – Dunia pariwisata menghadapi tren perubahan paradigma dari massive tourism (wisata massal) menjadi special interest tourism (wisata minat khusus). “Tidak perlu lagi yang dikejar kuantitas, tetapi yang kita kejar kualitas. Walau cuma wisman (wisatawan mancanegara) 8 juta, tetapi kualitasnya yang dihitung,” ungkap Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus dan Mice Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Achyaruddin pada saat Lokakarya Perspektif Pengembangan dan Promosi Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif dan Even di Via Renata Hotel, Cimacan, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (16/6/2012).

Ia menambahkan kualitas dapat diukur dari expenditure atau lenght of stay. Penilaian expenditure dihitung dari jumlah uang yang dikeluarkan wisman saat berwisata. Sementara lenght of stay diukur dari lamanya wisatawan menginap di suatu destinasi wisata. “Niche market (pasar ceruk) ini bisa menjadi kekuatan pariwisata Indonesia,” kata Achyaruddin.

Sebab, lanjutnya, Indonesia memiliki garis pantai yang panjang, gunung yang banyak, bahkan budaya dan kuliner yang sangat beragam. Hanya saja, ungkapnya, pengembangan wisata minat khusus tersebut harus fokus.

Sementara itu, Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf, Firmansyah menyebutkan fokus pengembangan diperlukan mengingat Indonesia memiliki alam dan budaya yang sangat beragam dan semuanya dapat dikembangkan sebagai wisata minat khusus. “Seperti wisata bahari, kami targetkan ke tiga hal, yacht, cruise, dan diving. Ada target-targetnya, seperti yacht di 2015 kami targetkan kedatangan 15 ribu yacht,” tuturnya.

Selain wisata bahari, wisata minat khusus yang akan dikembangkan adalah wisata kuliner. Menurut Firmansyah, perlu adanya standarisasi pada masakan-masakan Indonesia, termasuk dimodifikasi sesuai lidah orang asing.

"Wisata kesehatan, sudah mencoba dua pola perjalanan untuk wisata kesehatan. Sekarang kawan-kawan kementerian kesehatan mengundang kita untuk perbaikan rumah sakit dengan kaitan wisata kesehatan. Bisa combine dengan spa juga," katanya.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah mengembangkan wisata minat khusus dengan tujuh tema yaitu wisata budaya dan sejarah; wisata alam dan ekowisata; wisata olah raga rekreasi; wisata kapal pesiar; wisata kuliner dan belanja; wisata kesehatan dan kebugaran; serta wisata konvensi, insentif, pameran, dan even.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com