Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunungan Jadi Maskot Festival Wayang Internasional

Kompas.com - 21/06/2012, 01:44 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com--Gunungan berwujud seperti daun keladi besar dan selalu membuka serta menutup pertunjukan wayang akan menjadi maskot Festival Wayang dan Topeng International (International Mask and Puppet Festival) di Kota Baru Parahyangan Bandung, 30 Juni-1 Juli 2012.

"Festival ini menjadi ajang temu budaya, pendidikan, dan hiburan, kegiatan digelar di Bale Pare Kota Baru Parahyangan," kata Direktur Festival King Entertainment Iman Noer Adi di Bandung, Rabu.

Pada festival itu akan tampil seniman berasal dari sejumlah negara seperti Swedia, Turki, Kamboja, Jepang, Meksiko, Ekuador, dan Australia.

Kedatangan seniman dunia itu membawa kebudayaannya masing-masing, sedangkan seniman Indonesia akan tampil antara lain I Made Djimat, seorang maestro topeng berasal dari Bali, Didik Ninik Thowok, Aerly Rasinah, dalang "subur" Slamet Gundono. Selain itu pementasan Wayang Tertindas Indramayu dan Pojok si Cepot.

Selain loka karya dan pertunjukan, katanya, akan digelar  "talkshow" tentang wayang dan topeng dengan menghadirkan Endo Suanda sebagai wakil akademisi, Mirwan Suwarso dan Opik Sunandar Sunarya sebagai wakil praktisi.

Seniman berasal dari Swedia selain akan tampil di panggung pertunjukan, juga menggelar loka karya membuat wayang dari bahan-bahan sayuran.

Hal itu, katanya, akan menarik untuk dinikmati terutama oleh anak-anak karena akan memberikan inspirasi bahwa kesenian wayang memang sangat bervariasi.

Pada rangkaian acara tersebut, panitia bukan saja melakukan eksplorasi jenis topeng dan wayang, tapi juga menggelar solidaritas sosial dengan menggalang dana untuk kali ini dipilih Pak Raden. "Kami bersepakat untuk membantu Pak Raden karena beliau sedang bermasalah dengan hak cipta," ujar Iman.

Panitia memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk ikut berpartisipasi membantu Pak Raden.

Di samping pertunjukan tari Topeng dan Wayang, panitia juga akan menyuguhkan pameran sejumlah pembuat komik terutama pada era 70-an yang kala itu komikus Indonesia sangat berjaya di negerinya sendiri.

Hasil karya mereka bisa dinikmati sepanjang pergelaran, karena salah satu tujuan festival itu untuk menjaga seni tradisi dan kebudayaan.

Selain itu, ajang silaturahim para seniman untuk saling bertukar pikiran, berbagi ilmu dan pengalaman, atau sekadar mencoba menggambar tokoh wayang dan topeng secara interaktif dengan pengunjung.

Ia mengatakan, bagi Kota Baru Parahyangan, kegiatan sejenis merupakan suatu tanggung jawab yang besar untuk bersama-sama melestarikan budaya bangsa.

"Wayang memiliki filosofi yang sangat dalam dan luhur," kata Manager Marketing Kota Baru Parahyangan, Raymond.

Kegiatan seperti itu, katanya, sangat baik untuk mengapresiasi karya para pelaku kesenian topeng dan wayang. "Karena dari banyak hal bisa belajar dari makna sebuah lakon dalam pertunjukan," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com