Disparta Gelar Festival Layang-layang di Sumedang

BANDUNG, KOMPAS.com--Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat menyelenggarakan Festival Layantg-layang di Bumi Perkemahan Kiarapayung Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, 14-15 Juli 2012.

"Festival layang-layang ini utuk memperkenalkan dan mempromosikan destinasi wisata Jabar dan melestarikan nilai-nilai tradisi masarakat layang-layang," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Nunung Sobari di Bandung, Rabu.

Festival tersebut diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke Jabar, katanya.

Kegiatan "West Java Kite Festival" merupakan agenda tahunan Pemprov Jabar yang pada tahun-tahun sebelumnya digelar di obyek wisata Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis.

Berdasarkan data peserta, pelayang yang akan turun pada ajang itu sebanyak 178 peserta yang berasal dari 36 grup dari 12 provinsi yakni Jakarta, Jateng, Jatim, Riau, Yogyakarta, Kaltim, Kalsel, Bali, Kalbar, Banten, Lampung dan tuan rumah Jabar.

Selain itu, peserta dari empat negara dipastikan ambil bagian yakni dari Malaysia, Jepang, Korea dan Filipina.  "Kite Festival tahun ini digelar di Kiarapayung Sumedang, merupakan uji coba setelah selama ini digelar di pantai, tahun ini digelar di daerah pegunungan," katanya.

Jenis layang-layang yang akan dilombakan adalah layang-layang hias, tiga dimensi, dua dimensi, layang-layang rokaku challange, stund kite dan layangan kreasi. Selain itu juga dipertandingkan nomor layang-layang tradisional yakni layangan adu tarik dan layangan adu ulur.

Kegiatan yang akan dibuka oleh Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan itu bertemakan "Kite for All"  dimana, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya diikuti oleh para pelayang, maka tahun ini lebih memperkenalkan kepada semua lapisan masyarakat bahwa layang-layang dapat dijadikan daya tarik yang mana aktivitasnya dapat dirasakan manfaatnya oleh berbagai kalangan masyarakat.

Salah satunya adalah memperkenalkan kepada anak-anak SD, SLTP, dan SLTA cara dan proses pembuatan layang-layang disela-sela mengisi waktu liburan sekolahnya dengan kegiatan yang positif untuk ikut melestarikan nilai-nilai tradisi masyarakat Jawa Barat khususnya yang saat ini semakin tergeser oleh permainan modern.